Menyeruput Wine Coffee Di Kota Banda Aceh
Sarapan pagi saya ; kopi sanger press, kopi wine, kudapan dari ubi

“Sudah sarapan Yud?” Tanya Bang Adi, kepada saya sesaat saya tiba di warung kopi miliknya. Warung kopi sederhana ini, terletak sedikit menjorok ke belakang lapangan Blang Padang Banda Aceh. Warung kopi ini, terlalu sederhana. Tidak seperti warung kopi Aceh lainnya. Apalagi bila disandingkan dengan beberapa warung kopi jenis arabika yang berjualan di seputaran kota Banda Aceh, maka, tampilan warung kopi Blang Padang Coffee miliknya terlalu sederhana. Tidak ada WiFi,  dan tidak ada layar besar untuk menonton pertandingan bola. Semuanya serba sederhana. Klasik.

Saya hanya menggeleng kepala dan tersenyum kepadanya. Sarapan, sebuah kata yang sedikit sulit saya implementasikan. Entah sejak kapan, sarapan menjadi sesuatu hal yang “mahal” bagi perut saya.

“Wah kalau belum makan, nanti kamu bisa sakit kepala. Karena kopi ini lebih keras dari arabika biasa” Glek! Pria yang berbadan sedikit gempal ini terlihat mulai ragu akan nasib saya nantinya. Di tangan kanannya, botol berwarna berisi cairan berwarna hitam pekat dan sedikit ungu yang bisa saya tebak itu adalah kopinya. Kopi Wine yang dia janjikan beberapa hari sebelumnya.

Menyeruput Wine Coffee Di Kota Banda Aceh
Mirip botol wine kan?
Jujur, sedari dulu, saya selalu penasaran dengan rasa minuman yang bernama “wine” itu. Setiap kali melihat orang-orang bule di televisi menenggaknya, sepertinya nikmat sekali. Tapi, sayangnya, sebagian besar mengandung alcohol yang cukup membuat peminumnya mabuk. Ah entahlah, saya hanya pernah mendengarnya saja. 

Berangkat dari rasa penasaran tersebut, pagi minggu lalu, saya melangkah ke tengah kota Banda Aceh. Tepatnya, di seputaran rujak Aceh garuda ( disini). Sebuah warung sederhana, yang pembeli dan peminum kopinya bukanlah orang-orang sederhana dalam berpenghasilan. Kopi Arabika Gayo menjadi varian kopi andalannya. Enak kah? Aman kah? 
Satu hal yang harus kalian ketahui kawan. Kopi yang paling enak di muka bumi ini adalah Kopi Gratis! #hahaha
Wangi harum semerbak kopi bercampur aroma anggur menarik hidung dan mulut saya untuk segera mencicipinya. Panas? Kalian salah kawan. Kopi wine ini ternyata harus disajikan dalam keadaan dingin. Tidak ada asap layaknya kopi biasa. Tidak ada icip-icip manja menunggu kopi menjadi dingin. Kopi wine ini bisa langsung anda minum sekaligus. Saran saya, jangan lakukan hal itu. Kenapa? Kalian bisa tumbang karena kepala tak sanggup menahan tingginya kadar kafein dari kopi yang di jemur harus dibawah 24 derajat celcius ini.
Menyeruput Wine Coffee Di Kota Banda Aceh
mesin grinder kopi
Menariknya, kopi ini, ternyata tidak bisa di pesan kapanpun kita mau. Melainkan harus melakukan pre order terlebih dahulu. Karena kopi wine ini memiliki karakter khusus yang sangat berbeda dengan kopi arabika biasa. Ia, harus di dripper dengan mesin khusus dan bukan dengan air panas/mendidih. Melainkan melalui es. Dan, itu semua memakan proses minimal 6 jam!

Bila di hitung dari proses awal pembuatan kopi ini, bisa memakan waktu berbulan-bulan. Mulai dari pemilihan lahan yang harus diketinggian 1600 mdpl.  Penjemuran tidak di terik matahari, sampai roasting kopi dengan sangat hati-hati. Lalu aroma anggur atau wine tersebut?
Menyeruput Wine Coffee Di Kota Banda Aceh
jangan tanya gimana harumnya kopi wine ini.. rasain aja sendiri.. cium aja sendiri :D
“Tenang, nggak ada alcohol di kopi wine ini. Aroma wine-nya dari anggur yang dijemur bersamaan dengan biji kopi. Makanya, kalau minum kopi wine ini lebih enak dingin dari pada panas. Kalau panasnya nggak pas, rasanya bisa hancur, Yud. Lagi? “ Bang Adi kembali menuangkan kopi wine hasil racikannya ke sebuah gelas mini berwarna putih keramik. Saya hanya bisa senyum-senyum. Ini kopi yang paling keren yang pernah saya minum selama ini.  Kopi ini tidak pahit, ada rasa manis dan sensasi sedikit bersoda karena disajikan dingin.

Menyeruput Wine Coffee Di Kota Banda Aceh
Bukan hanya orang muda, orang tua pun ada kok

Satu botol ukuran botol sirup, kopi ini di jual seharga 75 ribu rupiah. Sayangnya, seperti yang saya sebutkan tadi, pesan dulu. Tapi kalau mau minum kopi arabika sanger press? Ya silahkan saja. Ah iya, jangan terlalu banyak meminum kopi wine ini, kawan. Terlebih lagi bila kalian lupa sarapan pagi seperti saya. Kalian tahu? Saya butuh waktu lebih dua jam duduk tenang untuk bisa bangkit kembali dari tempat duduk. Selain terhipnotis dengan aroma kopi yang khas, kepala saya seperti orang mabuk. Sedikit berputar-putar dan pusing. Haha tapi kalian wajib mencobanya!


Blang Padang Coffee Luwak Gayo Arabica
Jalan Imam Bonjol Banda Aceh 
(Samping Kantor Pegadaian Blang Padang)
Open  from : 09.00 - 24.00 WIB