Banda Aceh, mendengar namanya, selalu terlintas betapa dahsyatnya bencana gempa dan tsunami 2004 silam. Tapi kota kecil di ujung utara pulau Sumatra ini, kini menjelma menjadi salah satu kota tujuan wisata Tsunami.

Tapi, jalan-jalan ke Banda Aceh takkan lengkap bila kita tidak menikmati kuliner khas Aceh. Bukan hanya mie Aceh, Nasi Goreng Aceh, ataupun gulai kambing khas Aceh melainkan ada banyak kuliner asli Aceh yang tidak kalah enak dari makanan Aceh yang sudah kamu ketahui sebelumnya.
Nah, bila nanti kamu berkunjung ke Banda Aceh, ataupun hanya sekedar mampir ke kota yang hanya memiliki luas 62 Km2 ini, tidak ada salahnya kamu mencoba 5 kuliner khas di Banda Aceh : 
  • Mie Kocok Aceh, Awak Awai

Berbicara mie kocok, berarti kita harus berbicara etnis thionghua dan Sumatra utara. Karena menurut beberapa literature mengatakan kalau mie kocok yang ada di kota Banda Aceh hari ini, dibawa oleh kaum etnis thionghua dari Sumatra utara.
Lalu, apa yang membuat mie kocok ini berbeda?


Dilihat dari tampilan dan rasa, mie kocok Aceh ini memiliki rasa yang lebih gurih. Kaldu ayam ditambah kaldu kepiting begitu terasa. Ditambah lagi, tidak ada irisan daging ayam sebagaimana mie kocok pada umumnya.

Terlepas dari itu semuanya, harganya super bersahabat! Kamu tidak usah ragu dan takut tatkala memesan mie kocok Aceh lebih dari satu porsi. Dan jangan pernah ragu untuk menambahkan cumi, ayam goreng, atau puyuh goreng ke dalam piring mie kocokmu. Karena itu akan membuatnya semakin maknyus

Alamat mie Kocok Aceh Awak Awai terletak di jalan Menuju Lampulo sebelum SMK, Peunayong Banda Aceh.
  • Lontong Sayur Interkom Kak Pipi

foto by kak Olive (obendon.com)
Pagi di Banda Aceh, kini tidak lagi menjadi momok sarapan yang menakutkan. Banyak sekali warung-warung yang menjual aneka penganan, nasi gurih, dan lontong sayur. Untuk nasi gurih, dan lontong sayur, biasanya dijual bersamaan. Di mana ada nasi gurih, di situ pasti ada lontong sayur. Yang berbeda adalah cara pelayanan dan penyajiannya.

Warung yang berjualan di halaman depan  rumah ini, menyajikan lontong dan nasi gurih plus kue lupis.  Dan uniknya lagi, warung tersebut menggunakan intercom. Intercom? Ya, intercom. Jikalau sesudah memesan lontong dan nasi gurih, kemudian ingin menambah teh manis atau kue lupis, maka intercom akan menyala, “teh manis hangat dan lupis 1 porsi” begitu kira-kira pemesanan dilakukan melalui Intercom.  Tak sampai 5 menit, segelas teh manis hangat dan sepiring lupis pun tersaji.

Kuliner di Banda Aceh
Lontong Sayur, enak murah, meriah 

Puas bersantap, tibalah saat membayar segala pesanan. Tak perlu heran jika dengan pesanan beberapa piring, anda cukup membayar sekitar 30 sampai 50 ribu saja. Harga yang cukup bersahabat bukan? Apalagi jika ingin menikmati lontong, nasi gurih atau lupis di akhir bulan.

Ingin berkunjung? Silahkan menuju Blang Padang, kemudian carilah jalan Patimura dan berbelok di jalan Gunung Paro No. 24-lah tempatnya.
  • Sate Matang Cita Rasa Peunayong

Jika di Madura ada sate Madura, di padang ada sate padang, maka di Aceh ada Sate Matang. Awal mula menjadi sate Matang bukan karena dia dijual dalam keadaan matang. Melainkan karena awal mula sate ini berasal dari Kota Matang Geulumpang Dua kabupaten Aceh Jeumpa (Bireuen). Dari sanalah kata Sate Matang berawal.

Kuliner di Banda Aceh

Yang unik dari sate ini terletak pada rasa kuah kaldu kambing yang khas -kental dan berasa rempah kari-, ditambah taburan daun bawang segar dan disajikan dalam keadaan panas. Potongan daging yang direndam kedalam bumbu rempah dalam waktu yang lama, sebelum akhirnya dibakar.


Kamu tidak perlu bingung bila ingin makan sate matang, tidak harus ke kota Bireuen yang jaraknya 4 jam perjalanan darat dari  kota Banda Aceh. Ada banyak warung sate matang di kota kecil ini. Salah satunya adalah warung Sate Matang Cita Rasa yang terletak di kawasan pecinan Banda Aceh, Peunayong. Tepatnya jalan Sri Ratu Safiatuddin.

Soal rasa, saya suka kelembutan daging satenya. Karena biasanya, di beberapa tempat, sate matang terkesan keras. Hasilnya? Rahang kamu akan pegal setelah menghabiskan 10 tusuk sate matang, he he
  • Apam Aceh, Warung Pusaka Indatu 
Mengikuti trend kudapan kekinian, penganan Apam Aceh kembali booming. Dulu di era nya, apam adalah penganan mahal yang disajikan khusus untuk tamu tamu penting. Penganan yang disajikan dengan kuah santan yang gurih dan manis ini, kini bisa dinikmati bila kamu bermain ke Banda Aceh.


Apam itu seperti serabi di Sunda. Tapi bentuk apam di sini lebih besar dan lebih tebal.

Bila dahulu apam hanya dijual ketika bulan Puasa saja.kini Apam dijual saban hari. Pun si Apam didampingi putu ayu, cagruk, bu payeh, dan kuah boh gadong. ( apa itu? Nanti saya jelaskan he he). Bicara soal rasa, kamu pencinta makanan tradisional sekaligus makanan “kuno”, Apam Aceh dapat mewakilkan rasa cintamu.

Putu Ayu dan Apam Aceh
Ia hadir di Warung Pusaka Indatu Kuliner terletak di Jl. Pelangi, Gampong Mulia Banda Aceh. Soal harga? Tenang, setiap porsinya hanya 5000 rupiah. Jadi, makanlah sepuasnya karena ia tak akan merobek kantongmu.
  • Sleeping Beauty Coffee, ala Coffee Cho
Banda Aceh selain dikenal sebagai ibu kota serambi Mekkah, kota ini juga dikenal sebagai kota dengan seribu warung kopi. Jadi, ngopi  sudah menjadi sebuah budaya yang sulit dipisahkan dari keseharian di Banda Aceh.

Kuliner di Banda Aceh
foto by coffee Cho
Bila biasanya kopi Arabica hanya disajikan seperti espresso, coffee latte, cappuccino, dan Americano. Di Banda Aceh kini hadir satu lagi varian sajian kopi kreasi. Sleeping Beauty dan Jomblo Fisabillah (sayangnya untuk katagori yang kedua belum di jual bebas hihi)
  
Yups, kamu tidak salah membaca Sleeping Beauty Coffee, alias kopi untuk bobo cantik, haha. Tapi memang begitulah namanya. Unik. Itulah kesan pertama dalam tegukan pertama. Tegukan kedua, ada sensasi asam lemon, harum kayu manis, dan pahitnya kopi. Tegukan ketiga, satu gelas habis hanya dalam waktu 3 menit.

maaf, saya lupa moto sajian sleeping beuaty-nya hehe
Kopi yang disajikan dingin ini, hanya terdapat di kedai kopi Coffee Cho Banda Aceh yang terletak di jalan T. Nyak Arief, Lamyong. Tepat di depan pustaka wilayah Banda Aceh. Warung yang berdesign modern ini cukup cozy bagi kamu yang suka hang-out bersama partner. Soal harga? Tenang, kualitas selalu menentukan harga. Hihi

Jadi, bila kamu di Banda Aceh, apa kuliner favorite mu?