Handphone idaman 2018
Barang baru, stock lama!
Begitulah istilah yang disematkan oleh teman-teman blogger yang masih ngeblog semenjak jaman multiply.com.  Iya, saya adalah salah satu Mpers, istilah blogger yang menulis di web tersebut. Di sana, saya sudah menulis dan belajar ngeblog semenjak tahun 2006. Hingga semuanya berakhir di tahun 2010, seiring selesainya kuliah strata-1 di Jakarta dan harus kembali memacu hidup di kampung halaman, Aceh.

Pun, tak lama, multiply tutup. Saya akhirnya, memutuskan hidup normal seperti layaknya pemuda di kampung. Bekerja sebagai karyawan. Pergi karena hutang, pulang karena sayang. Begitulah sampai lima tahun selanjutnya. Tepat tanggal 23 Januari 2015, seorang teman dari era MP (multiply) meminta saya untuk kembali menuliskan cerita di blogspot.

Berat! Itulah yang terlintas saat memulainya kembali. Sudah, jangan tanya bagaimana bingungnya saya saat mencoba membuat blog pertama kali setelah lima tahun berhenti! Laptop sudah tak ada lagi, handphone masih seri jadul. Beneran jaman baheulak! Keypad nya saja masih model ah kalian tahulah tanpa saya harus menyebut mereknya. Bagaimana caranya saya memulai menulis lagi? Itulah yang tersirat dalam benak.

Menjadi blogger di daerah terujung Sumatra sudah bisa dipastikan takkan semudah saat masih di Jakarta. Mulai dari akses internet, sampai sisi cerita yang ingin diangkat. Tak semua orang ingin dengar mengenai daerah yang terkenal dengan hukum Syariatnya. 

foto masih pake kamera poket milik keluarga. Kamera ini keluaran tahun 2008.
Bismillah, saya memutuskan jalan. Satu persatu cerita mulai diangkat ke permukaan. Dengan sisa-sisa tabungan, saya membeli tablet murah. Tujuannya, hanya agar bisa terhubung kembali dengan dunia maya. Membangun relasi yang lama terputus, sampai mencari-cari peluang kerja. Sesekali, saya meminjam laptop teman, atau laptop adik. Apa pun saya usahakan, sampai meminjam kamera poket milik keluarga!


masih pake tablet yang kualitas kameranya masih VGA
Sudah, jangan tanya bagaimana rasanya saat memberanikan diri meliput kegiatan wisata di daerah. Teman lainnya memakai gawai yang mumpuni, saya hanya tab murah yang gambar fotonya masih VGA. Saat teman yang lain sudah menggunakan DSLR saya hanya pakai kamera poket walaupun mereknya sama.

Kini...

Man Behind the Gun! Memang harus diakui, sehebat apa pun gawai yang engkau pakai, hasil dari gawai tersebut tetap ditentukan oleh sosok di belakangnya. Namun, percaya tak percaya, hal itu tak sepenuhnya benar. Paling tidak, itu yang saya rasakan. Terlebih lagi kini, era telah berubah. Teknologi berkembang. Setiap gawai atau gadget yang diciptakan bisa dipastikan haruslah cocok untuk kegiatan penggunanya.

Ngeblog, misalnya, terutama yang bergenre traveling, bisa dipastikan akan memerlukan laptop yang bisa diajak tempur. Handphone menjadi barang wajib yang harus dibawa hampir dalam setiap kegiatan. Baik itu untuk kegunaan sehari-hari sampai untuk urusan kerjaan. Kamera? Ah sudah tak usah tanya lagi.

Dengan semua derita menjadi blogger di kampung, yang tak mungkin dilukiskan satu-persatu, perlahan-lahan saya mulai mencicil untuk membeli gadget. Mulai dari kamera, laptop, sampai akhirnya handphone. Ini semua, tentu hasil dari ngeblog selama kurang lebih hampir 4 tahun. Apakah saya ingin berhenti?

Rasanya tidak, bahkan saya harus tetap memasang target. Minimal mengejar Smartphone Idaman 2018. Tidak muluk-muluk. Tak berani memimpikan sebuah handphone yang masuk dalam jajaran flagship. Namun, paling tidak, mampu mendukung setiap aktivitas saya.

Mungkin, HUAWEI memahami kegalauan blogger ngepas seperti saya. Nafsu tinggi tapi tenaga kurang. Mau beli yang mumpuni tapi terbatas dengan uang belanja make-up istri. Ingin serba bisa tanpa mengoyak kantong. Hadirlah dia, Huawei Nova 3i. Harganya masih bolehlah, belum sampai harus menggadaikan harga diri.

Handphone idaman 2018
Huawei Nova 3i foto by the web. 
Saya membayangkan, ketika ingin bermain instagram serta semua aplikasi editing pendukungnya, handphone saya tak lagi freeze. Ketika ingin membuat slow motion, saya tak harus mencari aplikasi atau kamera khusus. Jika mood tak bagus lalu ingin memainkan game-game dengan grafis tinggi, handphone saya tak lagi panas atau habis baterai. Dan yang terpenting, seorang blogger pasti membutuhkan sebuah telepon genggam yang bisa diajak multitasking!

Apakah handphone Huawei Nova 3i mampu memenuhi hajat hidup blogger receh seantero Indonesia? Saya pikir mungkin, dan bisa! Dana boleh seret, tapi gaya nggak boleh mati. Hadir dengan warna body twilight, ia mampu membuat siapapun penggila warna senja seperti saya, terpukau. Dan terkesan tak biasa serta mewah! Nah, ini faktor penting yang pertama. Tidak kalah segi tampilan! Karena setelah sempak baru, handphone baru nan elegan juga menjadi harga diri seorang blogger.

Tapi, tampilan mewah dan elegan tanpa kemampuan yang sepadan, sama saja sia-sia. Mau apa-apa ngelag, mau edit foto tapi freeze. Dengan chipset Kirin 710 berteknologi 12 nm, HUAWEI NOVA 3I memberikan hasil responsif yang halus, halus men! Nggak ngelag dan kasar sekayak handphone yang hari ini saya pakai! Pada telepon keluaran negeri tirai bambu ini juga dilengkapi dengan GBU Turbo. 

Jadi, bukan hanya tampilannya keren, namun juga mumpuni untuk dipakai multitasking. Plus, hemat baterai! Iya, GBU Turbo ini diklaim mampu meningkatkan kualitas grafis, kinerja yang lebih cepat, namun menahan konsumsi baterai menjadi lebih hemat. Jadi, sementara, kamu bisa menghemat penggunaan powerbank kecuali di tempat-tempat yang sulit colokan.

Saya membayangkan, suatu hari nanti, saat anak gadis kecil saya berlarian di pantai, dan saya bisa merekamnya dengan slowmotion, bisa bokeh, tanpa harus merogok kocek yang lebih dalam demi membeli lensa fix. Lalu, memperlihatkan hasil jepretannya kepada mereka, lalu kami tertawa bersama. Ah, betapa indahnya bukan?

ayah mana yang tak luluh hatinya melihat ia tersenyum begini?
Dan, HUAWEI NOVA 3I hadir dengan 4 kamera, dua depan ( 24 MP dan 2 MP), dua di belakang dengan  Kamera belakang ganda 16 MP + 2 MP dengan aperture f/2.2 mampu menciptakan efek BOKEH PROFESIONAL dan ALAMI. Diperkuat oleh algoritme AI yang didorong pengetahuan lebih dari 100 juta gambar, HUAWEI nova 3i mampu mengingat 22 kategori dari 500+ momen, dan menyediakan hasil potret yang dioptimalkan. Sarap! Sudahlah hemat kantong, namun memberi kelebihan terbaik dikelasnya, apalagi jika bukan teruntuk ayah galau seperti saya yang selalu ingin membahagiakan keluarga kecilnya.

Ah iya, dengan kemampuan foto demikian, saya bisa pastikan, foto-foto penunjang untuk postingan blog saya nanti tak lagi terlihat seperti era jaman friendster. Sudah ada bokehnya, sudah ada view landscape dengan contrast yang cukup menyejukkan mata. Memudahkan saya untuk meliput kegiatan atau event-event yang diadakan di Aceh nantinya. Bisa bokeh Meeen! Alamaak..saya geli sendiri membayangkan jika sudah berhasil merekam foto ala-ala bokeh. Lalu Huawei Nova 3i sudah menyediakan mode super slow motion sampai 16x pada 480 frame per second dan 4x slow motion 120fps! Bukan kaleng-kaleng kan, ini handphone!

Bilqis yang suka berlarian di pantai, taken by Satya Winnie. Bokehnya asyik, kan?
Bagi blogger, atau pekerja dunia maya seperti saya, bisa dipastikan koneksi internet yang stabil, kuat, dan tidak menguras tenaga baterai handphone adalah kewajiban. Dan, itu lagi-lagi diakomodir oleh Huawei Nova 3i. Konektivitas  #HuaweiNova3i_ID didukung banyak fitur canggih seperti EMUI 8.2 alias elevator mode yang dapat mengoptimalkan kinerja jaringan dan memulihkan sinyal 4G secara cepat, fitur Huawei GEO 1.5 yang memungkinkan saya tetap mendapatkan layanan meski di tempat tertutup, hingga AI Noise Removal yang dapat menganalisis suara seperti suara rendah yang akan ditingkatkan, hingga panggilan berisik yang diubah menjadi lebih jelas dan berkualitas. Kini update status sempak koyak dari daerah minim sinyal bukan lagi menjadi masalah, dong!

Saya harus akui, masih begitu banyak keunggulannya yang belum saya uraikan. Namun, beberapa hal di atas sudah sangat membantu saya dalam blogging di tahun-tahun mendatang. Sederhana? Iya, saya selalu menginginkan hal-hal yang sederhana, namun tetap bermakna dan tak mengurangi keceriaan serta kebahagiaan dalam menekuni profesi sebagai Blogger.

Ingatlah kawan, menjadi blogger memang tak mudah apalagi murah. Namun kamu tetap bisa mensiasatinya dengan mencari gadget yang paling tepat. Karena saya sendiri juga melakukan hal yang sama. Dari tak punya apa-apa, sampai akhirnya perlahan memiliki laptop, kamera dan Smartphone Idaman Tahun 2018. Jika saya bisa, kamu pasti lebih bisa! . Ingat #ChooseTheBest!.




Tulisan ini  diikutsertakan  dalam Huawei Nova 3i Blog Competition by Koh Huang