Peumulia Jamee Adat Geutanyoe ( memuliakan tamu, adalah tradisi kami)
(by Ahmad Husein) |
Bila ke
Banda Aceh, sempatkanlah menjelajahi Kampung Nusa (gampong Nusa) yang terletak
di jalan Banda Aceh – Meulaboh km 8,5. Tidak jauh, hanya 10 menit berkendara ke
arah barat. Atau lebih mudahnya, ke arah pantai Lhoknga. Sehabis Penjara
Lhoknga, belok kiri.
Sepintas,
desa ini tidak berbeda dengan desa kebanyakan di kabupaten Aceh besar. jalanan
yang lengang. Itik-itik yang melenggang manja menunjukkan bokongnya yang
montok. Atau sesekali terlihat ayam yang sedang lari terbirit-birit sambil
berteriak dengan bahasa ke-ayamannya karena di kejar oleh beberapa bocah
laki-laki.
lets go...
Saya beruntung,
walaupun cuaca sedikit mendung, minggu lalu saya menyempatkan diri bertemu
seorang teman lama. Sekaligus sebagai salah seorang Perempuan Inspiratif Nova
2013 lalu. Darinya, saya mendapatkan begitu banyak cerita dan ilmu mengenai
hebatnya Gampong Nusa ini.
anak-anak kampung nusa sedang mengisi daftar nasabah Bank sampah |
Wisata
Alam
Pemandangan
hamparan sawah yang menghijau kala musim tanam, bentangan bukit-bukit dan
gunung di sisi kiri desa, menciptakan sebuah wahana wisata yang berbeda.
Keramah-tamahan penduduk desa membuat saya begitu nyaman menyambangi desa ini.
Hampir semua orang yang saya temui, mereka tersenyum kepada saya. Sesekali,
mereka menyapa hangat. Rupanya, di desa ini, masyarakatnya sudah terbiasa
menerima tamu. Bukan saja dari sekitar desa, melainkan dari manca Negara.
Mungkin, hal ini pula yang membuat desa ini menyediakan Home Stay atau dasa
wisma yang tergolong murah. Bayangkan, hanya dengan 1,5 juta/minggu, kita sudah bisa
menginap di sebuah kamar, lengkap dengan makan tiga kali sehari. Tidur dengan
suasana desa yang begitu tenang, jauh dari hiruk pikuk kota. Desingan suara
mesin berganti sesuara burung yang bernyanyi.
Alam
pedesaan gampong Nusa, masih bisa dikatakan asri. Bersih. Hijau, dan sejuk.
Sungai kecil yang mengalir antara persawahan dan perumahan penduduk,
menciptakan sebuah oase tersendiri. Bahkan ketika musim penghujan tiba, air
yang melimpah ruah ini akan menjadi santapan para bocah-bocah pemberani untuk
menguji nyali mereka. Tenang saja, sungai ini jauh dari bau menyengat. Jauh
dari sampah yang menimbulkan banjir. Buang jauh-jauh penggambaran sungai yang
jorok, pesing, bau amis, dari pikiran anda. Karena itu semua tidak terbukti
disini.
Gapura Gampong Nusa Aceh Besar by Rubama Nusa |
Wisata
Seni dan Budaya
Kampung
ini, juga menawarkan wisata budaya. Beberapa kearifan local tetap di jaga
dengan baik. Kala adzan magrib berkumandang, jangan harap anda akan mendengar
orang-orang tertawa gaduh di sudut-sudut warung kopi. Bubar. Mereka semua
bubar, ada yang menuju surau atau mushalla desa, ada juga yang pulang ke rumah.
Lalu, mulailah setiap rumah terdengar lantunan-lantunan ayat-ayat suci yang di
bacakan oleh manusia yang mendiami rumah tersebut. Ini suasana Aceh ketika
masih di era 90an. Dan, di desa ini, semuanya masih terjaga dengan baik.
Beberapa
permainan tradisional juga masih terjaga dengan baik. Sebut saja, main sandal
batok. Sambar elang, atau mungkin, main sembunyi-sembunyian. Semuanya masih
terjaga dengan baik. Menurut informasi, ternyata, setiap minggu, saya bisa
menyaksikan anak-anak di hari kamis dan sabtu sore. Selain untuk menjaga
kelangsungan kesenian asli Aceh, ternyata anak-anak itu juga berlatih untuk
event-event internasional. Tahun lalu, mereka berhasil menjajaki Perancis
selama dua minggu. Tahun ini, anak-anak tersebut akan ke jepang untuk menunjukkan
kebolehan mereka dalam bernari tarian tradisional Aceh.
Nusa
Festival
Ini dia yang unik dari semua yang unik. Event
ini mulai tahun 2007 lalu, sebagai refleksi dua tahun setelah tsunami. Beberapa
pemuda/I gampong Nusa bersama teman NGO yang peduli anak,, memberi kegiatan
pada anak-anak untuk melupakan trauma akibat bencana. Salah satu rangkaian Nusa
Festival ini adalah Nusa Award yang semua konsepnya digagas oleh anak-anak.
Kegiatan yang diselenggarakan di bulan Desember setiap tahunnya adalah upaya
bagaimana mengajak anak-anak berpartisipasi dalam kegiatan desa.
kotak tisue kreasi Gampong Nusa |
Tidak hanya berhenti sampai disitu saja, Gampong
Nusa juga menjadi salah satu Gampong yang pertama kali melakukan kegiatan
recycle sampah menjadi sebuah handicraft. Mulai dari sandal plastic, sampai
tas. Mulai dari bunga sampai kotak tissue. Mereka kreatif, mereka inovatif. Dan
mereka Ramah. Oh ya! Kegiatan ini bisa kita temui pada hari rabu di setiap
minggunya.
Wisata Kuliner
Sebut saja makanan atau masakan asli Aceh, Mie Aceh,
Ayam tangkap, Gulai Pliek U, Gulai Ikan Sawah, Asam Udang, dan Ikan Kayu.
Semuanya tersedia disini. Tapi, tunggu dulu, semua ini bisa menjadi satu paket
di home stay desa tersebut. Jadi, siapapun tamunya, semuanya bisa request.
Tentunya untuk beberapa masakan tertentu, kita masih harus nego harga.
Kopi Aceh juga tersedia. Tenang, lagi-lagi anda
tidak perlu repot-repot ke warung. Adat dan budaya Aceh yang selalu memuliakan
tamunya, ini akan menjadi sebuah poin lebih sekaligus ajang berhemat. Kita akan
disajikan kopi saban sore hari. Di seduh dengan air mendidih, di masak diatas
tungku. Semuanya serba manual dan tradisional. Lalu, timphan, dan pulot pun
akan duduk manis tersaji bersama segelas kopi Aceh di sore hari.
Ini, mungkin hanya sekelumit cerita yang bisa saya
dapatkan dari kampung tersebut. Sebenarnya, ada begitu banyak hal yang menarik
yang ingin di tuangkan dalam blog sederhana ini. Namun, alangkah baiknya,
kenapa tidak anda saja yang ber-backpacker-an
ke Gampong Nusa, Aceh Besar? Sampai
ketemu disini ya?!
beberapa rumah adat aceh, masih terawat dengan baik di sini |
botol-botol plastik di kumpulkan sbg bahan baku dari kerajinan tangan mereka |
jalanan di kampung nusa, aceh besar |
Ziyad bergaya di pematang persawahan yang masih hijau, banda aceh sudah langka! |
Comments
Haha....masih sempat mikirin bokong itik yang montok-montok :D
ReplyDeleteBtw keren tempatnya. Semoga kelak bisa mampir ke situ. Amiiin.
itu hobi mbak, hobi yang susah untuk di munafikkan #halah
Deleteamien, masih ada keinginan untuk ke aceh kan mbak? ;)
Liputan yang menarik Yudi. Dulu sempat wara-wiri ke daerah ini. Sekarng cukup berkembang ya :)
ReplyDeletenanti, klo pulang dari meulaboh, kan bisa mampir tuh bang? hehehe
DeleteSemoga Bisa sampai sana suatu saat. Keren
ReplyDeletedi tunggu bang kedatangannya di desa nusa, aceh besar.
Deletesekarang dimana bang? di takengon kah?
Kok aku baru tahu nama daerah ini? Padahal aku orang aceh besar lho :D
ReplyDeleteMemang lah Aceh besar ini sesuai dengan namanya, terlalu besar :D
he?? kaka aceh besar?? masa?? bukannya kk aceh selatan? :D
DeleteIndah pemandangannya ya, Bang.. :D Agak payah kalok ngga naek mobil pribadi ke sana.. Tapi kayaknya worthed ya sama pemandangan yang disuguhkan :3
ReplyDeleteloh?? tempatnya deket kok Beb, nggak jauh dari kota banda aceh. naik motor juga bisa :)
DeleteKampung nya bersih banget, btw itu sandal dari sampah bekas, apa kuat tahan lama di pake ??
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa leyeh2 dijalan Om :D
Deleteitu sandal kayaknya untuk pemakaian dalam rumah deh kayaknya om..
walah ga bener ini, minggu depan harus ke sana, mau membuktikan ke saktian gampong nusa, ckckckc
ReplyDeleteada baiknya menghubungi ibu Rubama , kak :)
DeleteJadi ingin ke Gampong Nusa. Saya teringat ke Lubok Sukon, Aceh Besar, yang dijadikan Desa Wisata oleh Disbudpar Aceh pada 2013 lalu. Terntata Gampong Nusa ini sepertinya lebih pantas untuk itu.
ReplyDeleteDi kecamatan mana itu bang? Saya tertarik dengan daur ulang sampahnya. :D
Masuknya lewat mana?
Hayyah.. bang makmur ini ckckck
Deleteklo sampai ke penjara beuradeun /lhoknga, tanya saja (walaupun sebenarnya ada gerbang masuk desa yang geudeee di sebelah kanan penjara tersebut) dimana desa nusanya :D
Hai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉