Pembakaran Barang Bukti Ganja oleh kepolisian (by seputaraceh.com) |
(pembahasan memasuki AREA khusus 17+ tidak disarankan mencoba apalagi menjadi pengguna. Karena dokter tidak akan bertanggung jawab atas kegilaan yang mungkin akan anda alami)
Sudah hampir tiga hari ini,
pertandingan Kejurnas Brigde ke 53 berlangsung di Banda Aceh. tepatnya, di
gedung AAC Dayan Dawood Darussalam. Entah bagaimana ceritanya, dengan sedikit
lika-liku dunia maya, akhirnya saya berkenalan dengan kontingen dari kabupaten
KUKAR ( Kutai Kartanegara), provinsi Kaltim. (ternyata Kaltim salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan indeks
pertumbuhan ekonomi yang memprihatinkan ...)
Tersingkatlah cerita, mereka
berperan penting dalam mencetuskan “Banda
Homestay” milik
mertua sayah tercinta! Ya, mereka akhirnya memilih kamar kosong di PIM (pondok
indah mertua)ku dari pada tidur di salah satu hotel bintang tiga yang terletak di
tengah kota Banda Aceh. Berbekal dengan niat melayani tamu seikhlasnya, kamar
yang ada pun seikhlasnya. Mereka menyewa dua kamar selama 4 malam. Yah, lumayan
untuk membayar listrik bulan ini. Jadi gaji sayah bisa buat beli Ganja! #eh…
Hmm, berbicara soal ganja,
kayaknya Aceh memang nggak bisa lepas sama benda “haram” yang satu ini. Hal yang
sama juga di tanyakan oleh tamu saya malam tadi. Mereka menanyakan banyak hal
mengenai seluk beluk ganja Aceh, apa benar di Aceh ada kopi ganja? Dodol ganja?
Dan gulai kambing/sapi yang pakai ganja? Ceramah panjang di tengah malam yang
tak dinginpun di mulai.
Dalam sela-sela cerita, mereka
juga menanyakan perihal syariat islam di Aceh, perihal razia baju ketat, razia
kancut #khususcumilebay, razia duduk ngangkang, dan beberapa razia yang menurut
mereka sedikit tidak biasa. (akan saya ceritakan di kali yang lain). Malam tadi,
saya akhirnya tersadar, sekuat apapun saya membentuk image Aceh dan Banda Aceh menjadi
positif dan layak di kunjungi, semuanya kalah dengan persepsi media mainstream
yang mem-blow-up Aceh menjadi seperti sanggul nyonya besar. Besar, riuh, dan
tak berarti.
Alkisah, Aceh adalah sebuah
ladang ganja terbesar di Indonesia. Karenanya, Aceh memiliki cara-cara unik dalam
menikmati ganja. Bukan hanya di linting menjadi rokok lalu di hisap
ataupun di hirup dari hidung. Orang Aceh, memodifikasi ganja dengan berbagai macam cara agar tetap dapat di nikmati. Di antaranya, membuat dodol, mengaduknya menjadi bahan baku masakan, dan
tentu saja tak ketinggalan, campuran kopi!
lintingan ganja by google |
Lalu benarkah demikian?
Benarkah di Aceh ada dodol ganja?
#ehm.. Sebagai salah satu anak muda aceh, (siapa sih anak Aceh yang nggak kenal ama daun lima
cabang ini? )saya berani mengatakan bahwa di Aceh ada beberapa oknum
yang membuat dodol dengan campuran ganja. Saya sendiri, pernah mencoba
membuatnya. Ternyata, yang menarik dari dodol ganja itu justru ada di proses
pembuatannya.
Setahun setelah bencana dahsyat,
ganja menjadi langka di Aceh. Konflik yang dulu berkecamuk kini berhenti
seketika menambah kelangkaan ganja di seputaran Banda Aceh kala itu. Salah seorang
sahabat saya yang juga seorang penggemar Bob
Marley, memutuskan untuk membeli ganja kering siap pakai sebanyak 1 kg. Harganya?
800rb saja! kebayang sudah banyaknya tuh daun ganja lengkap dengan ranting dan
bijinya.
Seminggu berlalu dalam
ketelerannya, si sohib akhirnya sedikit waras. Lalu mengajak saya untuk mencari
resep dodol Aceh. tak perlu lama, resep sudah di tangan. Beberapa bahan utama
pembuat dodol pun sudah di belinya. Tak lupa, daun ganja halus yang sudah
diblender!
Sejurus kemudian, kita mulai
berinteraksi dengan kompor, beulangong(belanga),
dan centong. Adukan demi adukan pada tahap awal berjalan mulus. Ketika adonan
mulai terlihat akan mengental, barulah daun ganja dimasukkan. Disinilah kesalahan
dimulai! Warna adonan yang semula putih kecoklat-coklatan mulai menjadi hijau
gelap.
Adukan tetap berlanjut,
mengingat, bila berhenti maka dodol tersebut akan hangus dan menggumpal.
Terus aduk yud! Teriak temanku yang matanya sudah mulai memerah. Mungkin karena asap dari beulangong. Ah, saya tak ambil pusing. Terus aduk, aduk, dan aduk, dodol mulai mengental. Sesekali terlihat asap mengepul yang keluar dari dalam adonan dodol yang mulai menyerupai letusan larva kecil.
Terus aduk yud! Teriak temanku yang matanya sudah mulai memerah. Mungkin karena asap dari beulangong. Ah, saya tak ambil pusing. Terus aduk, aduk, dan aduk, dodol mulai mengental. Sesekali terlihat asap mengepul yang keluar dari dalam adonan dodol yang mulai menyerupai letusan larva kecil.
Tak lama, kepala seperti
berputar. Centong dan beulangong mulai sama-sama berputar. Semakin banyak asap
yang terhirup, semakin berat mata ini. Saya terlihat seperti seorang pria gila
yang belajar nyetir mobil. Beulangong ke kiri, badan dan kepala saya ke kiri. Begitu
pun sebaliknya.
Dodol ganja Asli (sumber disini) |
Gantian! Kau sudah mabuk yud! 10 menit kemudian, sahabat saya ini,
juga terkena sindrom yang sama. Kepala berputar putar. Angguk-angguk,
geleng-geleng, nunduk-nunduk. Sip! Kita berdua mabuk sempurna. Sedangkan dodol
masih di penggorengan.
Dodolpun jadi. Saya mencoba
rasanya. Mirip dodol pada umumnya. Manis dan legit. Hanya saja, dodol ini
menimbulkan efek tertawa tak jelas. Sekali mata terpenjam. Sesekali perut sakit
melintir dan ingin ke kamar mandi. Di akhir cerita, saya baru sadar. Ternyata teman
saya ini salah resep. Dia menuangkan ganja cair dalam kuota yang besar. Sehingga
penganan nusantara ini menjadi sebuah makanan yang “menyenangkan”.
Saya mencoba googling mengenai dodol ganja. Ternyata ganja di gunakan di dodol Aceh
itu hanyalah sebuah kreasi dari para penikmat ganja. Mereka malas melinting
rokok, jadi mengakali. Mencari cara yang lebih aman untuk menuju nirwana. Jadi tidak
seperti yang di beritakan oleh media nasional.
Pun demikian, dengan kopi ganja Aceh.
kopi ini juga hampir sama ceritanya dengan dodol ganja Aceh. hanya saja, kopi
ganja ini memang ada beredar dan sangat tertutup. Hanya kalangan-kalangan
tertentu saja yang dapat mengaksesnya. Saya sendiri? Sudah semuda ini saja
belum pernah melihat langsung kopi ganja Aceh tersebut.
abang barista, lagi ngeracik kopi aceh (foto disini) |
Tenang, tidak semua yang anda
dengar itu benar. Tidak semua yang kita dengar itu juga salah. Mitos ganja
digunakan sebagai bumbu didalam gulai kambing Aceh, menjadi salah satu hal yang
nyata yang pernah saya saksikan sendiri. Penasaran?? Kenapa tidak datang ke
kampung saya lalu kita hunting bareng?
***PERINGATAN! GANJA MERUPAKAN HAL YANG TERLARANG DI INDONESIA! KECUALI DI BELANDA!***
Comments
Iya bang.. tunggu saya di Aceh yaa... :)
ReplyDeletemakan dodol ganja bareng kita?? hahaha
DeleteAku dooongs pernah makan ayam tangkap di Banda, trus rupanya kata kawan ku yang orang sana, masakannya dicampur ganja.. Tapi enak! Abis itu emang sih agak keliyengan.. Wkwkwk :D
ReplyDeletenah loh! aku malah baru dengar klo ayam tangkap itu pake ganja.. karena setahu ku itu cuma bumbu biasa g ada faktor G nya
DeleteIni rupanya, apa-apa "ganja" ya di Aceh ini :)
ReplyDeleteiya bang, biasalah.. apa2 ganja, padahal keseringan itu mereka hanya iseng2 aja
Deletegue pernah makan mie aceh yang dicampur ganja enak sih tapi efeknya jadi muntah-muntah seperti keracunan
ReplyDeletepasti elo makannya kebanyakan, atau ganjanya kebanyakan. lagian makan mie aceh ngapain pake ganja? :))
DeleteDodol nya kau tak suka tapi ganja nya mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
ReplyDeleteserius??? ya udah.. ntar klo ke sini, Om aku bawa ke gudangnya ya? di seputaran kota kok. kebetulan temenku rame yang bagian reserse narkoba :D
Deletepengeeeeen banget ke aceh
ReplyDeleteini bukan karena dodol acehnya kan?
DeleteKopi aceh'a dunns bang.. :D
ReplyDeletehahaha itu nggak di jual bebas bang Ali :D
DeleteKalau dijual gak bebas di kirim ke bandung bebas ea bang.. :))
Deletebeli yang disana aja.. saya mah belum alih profesi bang Ali :))
DeleteIni saya diacehh
ReplyDeletedi aceh dimananya bang?
Deletesaya malah sedang berlibur di takengon :D
Digayo leus bang ,blangkejeren bang hehe
Deletebeuuh.. saya di banda aceh, dan gayo lues itu jaraknya jauh beud. bisa 14 jam perjalanan darat :))
DeleteBesok saya mau ke banda aceh , sekalian ke sabang, kita kontak2an lah bang
DeleteBisa minta kontaknya bang, biar kita main main disana haha
Deleteboleh saja. hubungin saya via email ya :)
Deleteyudi.randa@gmail.com
ketemu juga kan akhirnya? :D
DeleteWiih mantab kali bang, bolehlah kita jumpa kapan2 hahaha
ReplyDeletewkwkwkw klo masalah jumpa gampang, tapi klo masalah beli dodolnya nggak jamin ya? :D
DeleteAbeih lagee dum ureung aceh :) =D
ReplyDeletewkwkwkwkw itu kan cuma cerita lama aduen :))
Deletegan ane pesen dong bisa gak
ReplyDeletehedeeuhh dikira gampang :))
DeleteKuah beulangong ++ aduen,, leumak trok lam kudoek hahaha
ReplyDeletehahaha betoi tat nyan.. tapi hati2 kolestrol ya :)
DeleteSend from
ReplyDelete0km Indonesia
Pulau Weh
merdeka! hahaha
Deletekalau kopi ganja biasanya di "jam-jam sedikit", itupun kalangan terbatas saja :D
ReplyDeletehahaha iya Mas.. sekarang malah makin susah ketemunya :D
DeleteBang Abdul mau kontaknya dong!
ReplyDeleteMakan Dodol itu sedikit saja sudah ngeplay ya. Hehehe
ReplyDeleteTerlepas dari ganja yang dikeringkan bisa membuat hal yang kurang baik saat dikonsumsi dengan tanpa ukuran. Pasti ada juga manfaat ganja tersebut. Kalau tidak salah di majalah Natgeo pernah mengulas tentang legalnya ganja untuk bidang tertentu.
ReplyDeleteHai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉