begini sepinya Pantai Lampuuk Aceh Besar kalau bukan akhir pekan |
Aha! Langit hari
itu bersahabat. Mendungnya sedikit, cerahnya cukup, anginnya semilir, deburan
ombaknya syahdu. Libur kalender kali ini, saya kembali bersua dengan pantai
Lampuuk yang terletak di kecamatan Lhoknga, Aceh besar. Tidak untuk menikmati
senja, tidak juga untuk bersedu-sedan. Tidak juga dalam rangka menghilangkan
penat, akan tetapi lebih dari itu semua. Ini perihal harga diri! Ini tentang
perihal menyambung kehidupan! Siang di Pantai Lampuuk, artinya Menikmati makan
siang dengan penuh gaya dan ikan segar!
Saung di bibir pantai Lampuuk yang sepi! |
Suasana yang tak begitu ramai, membuat nuansa
pantai menjadi asyik. Bagaimana tidak? Pantai yang saban libur akhir pekan tiba,
selalu ramai dan penuh sesak. Mulai dari yang sesak nafas sampai sesak pup #eh.
Maksudnya, saking begitu ramainya terkadang kita menjadi sulit menikmati
pemandangan pantai yang berpasir putih ini. Hore!! Aku bisa berduaan ama yayang deh!
Siang ini,
keadaan sedikit lega. Hanya beberapa keluarga yang mengunjunginya. Keadaan yang
panas terik membuat sebagian besar pengunjung lebih memilih berleyeh-leyeh di
saung yang terletak di bibir pantai. Atau beberapa lainnya memilih istirahat di
sebuah cottage yang terletak di lereng gunung bagian utara pantai.
Sembari
menikmati kesegaran air kelapa di padu dengan aroma lezat ikan bakar yang masih
segar dari laut. Butiran
pasir putih, terhampar memanjang dari utara ke selatan. Di ujung utara pantai,
sebuah tebing menjulang tinggi dan terjal. Menjadi perpaduan yang begitu eksotis. Biru laut,
hijaunya nyiur dan cemara, ditambah dengan aroma ikan bakar yang mulai matang,
menjadi sebuah diaroma tersendiri. Ilerku menetes deras…
dek, mau mandi ya? nggak takut itam dek? :D |
Beginilah, Lampuuk di siang hari. Tak
banyak pemuda kampung yang tertawa seperti setan. Tidak ramai pasangan muda –
mudi yang mencoba mencari peruntungan di sela-sela lengan. Hanya ada beberapa
bocah yang berlarian sembari sesekali menjatuhkan dirinya di atas pasir yang lembut.
Sesekali, kilauan mentari berpantul ria diatas permukaan laut yang biru
menyala. Seperti layaknya diamond yang berkilau ketika terkena sinar lampu. Ah,
suasana ini membuat perut ini semakin keroncongan. Aku lapar!
Ikan Bakar bumbu Gurih |
Untuk sebuah makan siang yang penuh
gaya dan tidak berkelas, kocek yang harus di keluarkan terhitung lumayan gede. Biasanya,
untuk pengunjung di hari libur satu ekor ikan gerapu dengan berat ½ kilo bisa di hargai 100 ribu
rupiah bahkan bisa lebih. Kalau di hitung-hitung dengan harga kekinian, berdua
bisa habis 200 ribu rupiah, udah lengkap ikan bakar yang gurih dengan bumbu
kuning (boleh juga bakar tanpa bumbu, atau mau bawa bumbu sendiri dari dapur? Boleh
juga! Bawa ikan sendiri? Boleh! Semuanya boleh kok, asal jangan bawa istri
kedua aja. Berabe bro!), di tambah nasi, dan air kelapa muda atau Es Timun
Kerok.
Mau? |
Beruntungnya, aku yang hampir saban
minggu kemari, mendapatkan diskon di warung ikan bakar langganan. Berdua sama
istri plus krucil-krucil dan ditambah babeh, emak, emaknya emak, dan adeknya
emak. Kebanyangkan berapa banyak tuh porsi? Ikan bakarnya 3 ekor gede-gede. Nasinya
8 piring, maklum, saya muat dua piring. Air kelapa, air mineral, cah kangkung,
serta lalapan. Hmm 450 ribu rupiah! Ini juga udah sampai harus bungkus bawa
pulang loh!
Siang hampir selesai, ombak masih
melambai sedang. Tidak besar tidak juga pelan. Angin mulai bertiup sedikit
kencang. Awan mendung mulai bergulung menjadi sebuah warna baru di langit biru.
Sepertinya mau hujan. Pulang? Oh jangan! Ini saatnya main body surfing. Biasanya, pantai ini terlalu ramai, sehingga bermain
body surfing menjadi tidak leluasa. Yang tertabrak anak balita lah, orang
pacaran lah, gadis-gadis abegeh lah (tapi ini the partnya loh! #eh..) Belum lagi
kalau tiba-tiba tertubruk sama nenek-nenek yang demen sama brondong? Bayangin aja
sendiri, aku mah ogah atuh.
nggak ada yang lebih asyik selain nulis langsung di lokasi |
Nyewa body surfing hanya 20 ribu rupiah
main sampai itu pantai tutup. Sampai nggak ada ombak lagi. Pokoknya main sampai
puas. Di tambah lagi, kalau masih ingin menikmati sensasi wahana pantai, main
banana boat atau donat boat juga ada. Nggak pake antri!
Jadi, kalau ingin menikmati pantai
lampuuk dengan semua kesunyiannya, datanglah hari jumat! Eh, maksudnya
datanglah di hari libur kalender dan bukan hari week end. Dan, jangan datang
hari jumat ya, karena jumat, adalah hari yang di anggap pantang ke laut. Kecuali
setelah habis shalat jumat.
Ah, udah dulu. Maaf juga kalau
tulisannya acak kadut. Saya lagi lapar. Ini ikan udah di sajiin.
Selamat Makan
Siang Sobat Traveller!
Warung Ikan Bakar Adun Awak Awai Pantai Lampuuk Aceh Besar. Enaak Dan Muraah! |
Comments
Kalau akhir pekan pasti penuh dan sesak.
ReplyDeleteoya..Mantap sekali bg tulisannya. Kapan2 mesti ajarin saya ya. hehe
baiklah.. kita barteran ilmu ya Mus? :D
DeleteTerus kapan aku ke Acehnyaaaaaaaaa...
ReplyDeleteDuh ngences makan ikan bakar siang ini
yaaa klo bisa sih segera bang Abdul.. klo kelamaan mah basi hahahaha
DeletePantai, Seafood kelapa muda :9 benar benar kombinasi sempurna untuk menikmati Pantai lampuuk :D
ReplyDeletesatu lagi bang Fahmi, sepi
Deletesoalnya klo lagi rame malah bising banget bang.. sama aja kayak duduk di ancol kan? :D
Sebagai seoarang fotografer, saya melihat tempat tersebut sangat nyaman untuk hunting foto sepertinya, hehehehehe
ReplyDeleteiya Mas Yos, beberapa fotografer lokal banyak yang mencoba mengabadikan sunset di pantai ini. klo ada waktu, mampir2lah ke aceh mas
Deletewaaah ikan nya seger2 banget ya mas.
ReplyDeleteSuasana pantainya juga kereen. Top bangeet dah :D
udaah,cepetan kemari, mumpung sayanya lagi baik hati dan baik budi. ntar tak traktirin mau? :D
DeleteSabtu pagi aku dulu sering sepedaan ke sini juga sepi kok Bang.. Kangen kali lah mandi laut di sini. Udah lama gak mandi laut nih..
ReplyDeletekayaknya bang ari jatuh cinta nih sama banda aceh ya?
Deletejadi mau tugas di sini lagi? hehehe
duh mampir sini liat ikan bakarnya jadi gimana gitu mas :D
ReplyDeletepuasa Mas, kita tutup hehehe
DeleteHai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉