Kiki, bocah yang berkulit sedikit putih dengan muka blasteran ini terlihat kontras dari teman-teman seumurannya. Umur kiki masih 8 tahun. Paling tidak, begitulah yang diumumkan oleh moderator acara surfing competition yang berlangsung di Pantai Kuala Cut, Mukim Lampuuk, Aceh Besar. Saya terhenyak ketika mengetahui bahwa Kiki dan tiga kawannya adalah peserta termuda dalam lomba surfing yang diadakan pada tanggal 20 Desember 2015 lalu.
Langit
berawan. Hari itu, Banda Aceh memang sedang musim hujan. Angin sesekali bertiup
ke barat, sesekali, akan bertiup ke timur. Ya! Sesuka hatinya. Beberapa pria bule membuka baju lalu mengambil papan
selancar yang sedari tadi tergeletak di pasir. Tali direkatkan di kaki kiri
atau kanan. Dan byuur.. mereka berenang menyongsong ombak yang bergulung-gulung
di sisi kiri pantai.
“Bang, lihat tu! Orang bule semuanya suka main ombak Left, kalau
orang kita, masih pikir-pikir main di ombak left” Bang
Vijey berceletuk dari belakang saya. Seketika, saya men ”zoom” lensa kamera, dan, benar saja yang dikatakan olehnya. Di
sisi kiri sudah begitu ramai para ekspatriat
yang sedang menunggu ombak. Sebagian ada yang sedang bermain bersama ombak yang
datang. Sesekali, mereka masuk ke dalam ombak tersebut.
para bule lagi nunggu angin badai :D |
Ombak Left atau ombak kiri, adalah ombak yang
gulungannya mengarah ke kiri. Jadi, bagi orang yang terbiasa kidal atau “meujawi-kiri”, ombak left menjadi tempat favorit mereka.
Tenaga ombak yang luar biasa kuat, gelombang atau ombak yang tinggi lengkap
dengan barrel. Surfer mana yang tidak tergoda?
Kiki, si
bocah yang masih berumur 8 tahun itu, tidak bermain di ombak left. Melainkan di
ombak right. Kiki dan ketiga temannya tidak harus mengayuh menyongsong ombak
yang terletak di sisi kanan pantai. Mereka beruntung, ada sebuah speedboat yang
mengantarkan mereka untuk langsung tiba ditempat tujuan pertandingan siang itu.
Speedboat putih itu terombang-ambing ketika membawa keempat bocah yang begitu
bangga menenteng papan selancar mereka.
pegang aja susah, gimana mau main selancarnya bro? |
Para awak media dan photographer masih bersemangat mengambil moment yang cukup langka di Aceh. bagaimana tidak? Anak kecil yang masih berusia depalan tahun berani mengambil alih papan selancar yang lebih besar darinya. Lalu, dimainkan sesuka hatinya bersama dengan gulungan ombak yang bisa dikatakan tidak kecil itu.
Di Aceh,
melihat generasi muda dan tergolong bocah bermain surfing memang masih langka.
Tak banyak anak-anak sekecil mereka yang menggemari olahraga yang tergolong
ekstrem ini.
*****
salah satu tujuan lomba surfing ini memang untuk mengenalkan surfing kepada pemuda aceh |
“kita harus membuat olahraga ini se-familiar mungkin di mata masyarakat Aceh. biar masyarakat tahu, kalau laut pesisir barat Aceh punya potensi yang bagus untuk olahraga surfing. Jangan hanya bule aja yang tahu kalau di Aceh ombaknya bagus. Tapi orang Aceh juga harus tahu kalau ombak Aceh itu keren, bang”
Mata bang Vijey seperti hendak keluar dari
tempatnya. Dadanya naik turun. Tubuhnya bergetar menahan haru dan semangat
meluap-luap dari tubuhnya yang sedikit kurus itu. Bang Vijey menjelaskan tujuan
ia dan teman-temannya membuat acara tersebut.
Saya masih
ingat betul kalimat yang berapi-api itu sampaikan kepada saya di sebuah warung
kopi beberapa hari sesudah acara berlangsung. saya hanya mengangguk-anggukkan
kepala sebagai tanda setuju dengan pernyataannya. Saya pun berharap di dalam
hati, agar terus tumbuh kiki, dan kiki yang lainnya di Aceh. Nanti, para juara
surfing nasional ada yang berasal dari Aceh. Amin.
Aceh punya
beberapa spot surfing yang sesampai
sekarang, hanya para bule penggila
surfing yang menikmatinya. Dari pulau Breuh di sudut utara sampai pulau Banyak di
sudut selatan Aceh.
Di pantai Kuala
Cut ini misalnya, pantai ini masih segaris dengan pantai Lampuuk dan pantai Lhoknga.
Ombak yang datang silih berganti terkadang memunculkan spot yang hebat untuk
dinikmati para peselancar, amatir maupun professional. Dengan lokasi yang tidak
jauh dari pusat kota Banda Aceh, amat sangat disayangkan jika hanya para bule
yang tahu bukan?
ehem ehem.. abang di sini dek, di bawahmu #eh |
nggak ada bilqis nggak rame hehehe |
FYI : Beberapa jenis ombak yang ada di Pantai
Kuala Cut Mukim Lampuuk, berhubung saya tak paham mengenai jenis ombak dan
runutannya, maka saya mengcopas tulisan kak Gemala Hanafiah yang pernah main surfing di Sekitar pantai Kuala Cut. (spotnya sama)
> Wreck : ombak ini terdapat di muka pantai Lampuuk, Karakternya yang paling ramah
dibanding spot lainnya, mengarah ke kanan dan mempunyai dasar karang.
> A Frame. Disebut demikian karena ombak ini mempunyai 2 arah, kiri dan kanan. Lebih
'heavy' dari wreck, sangat disarankan untuk surfing disini saat pasang atau
menjelang pasang. Karakter barrel.
> Left. Ombak yang mengarah ke kiri ini terletak tepat disamping A Frame, dan dapat dipakai kapan saja, saat surut maupun pasang. Saya mencoba saat surut dan rasanya luar biasa. Tenaga yang besar meskipun saat ombaknya tidak terlalu besar. Karakter barrel.
> Cemara. Bisa ditebak, banyak pohon cemara di depan point ini. Merupakan ombak kanan yang sangar jika gelombang yang datang berukuran sekitar 4 meter.
> Beach break. Dari semua karakter ombak serious di atas, inilah tempat yang paling cocok untuk beginner. Di beach break ini didasarnya pasir, serta bagus digunakan saat air pasang agar pecah tidak terlalu cepat.
> Left. Ombak yang mengarah ke kiri ini terletak tepat disamping A Frame, dan dapat dipakai kapan saja, saat surut maupun pasang. Saya mencoba saat surut dan rasanya luar biasa. Tenaga yang besar meskipun saat ombaknya tidak terlalu besar. Karakter barrel.
mau kah surfing di aceh juga? |
> Cemara. Bisa ditebak, banyak pohon cemara di depan point ini. Merupakan ombak kanan yang sangar jika gelombang yang datang berukuran sekitar 4 meter.
> Beach break. Dari semua karakter ombak serious di atas, inilah tempat yang paling cocok untuk beginner. Di beach break ini didasarnya pasir, serta bagus digunakan saat air pasang agar pecah tidak terlalu cepat.
Tips:
• Gunakan baju yang
sopan saat berwisata. Celana pendek dapat dipakai saat surfing, tapi sebaiknya
tidak menggunakan bikini saja.
• Sapalah dengan
ramah para surfer lokal dan tamu selancar yang lain. Susasana yang bersahabat
akan memperlancar liburan Anda. Para lokal disini
sangat amat ramah.
• Harga kamar biasa
disini rata-rata 150-300 ribu.
• Bisa menyewa
motor dengan harga sewa 100 ribu perhari.
• Sunsetnya
spektakuler, jadi bersiaplah saat menjelang sunset yang waktunya cukup lama
yaitu 18.30 WIB
Comments
Entah ini kebetulan tapi empat pemuda itu mengenakan baju yang sama dengan empat anak kecil tadi Bang :hehe. Bagus pantainya, berhubung saya tidak suka dan tidak bisa surfing jadinya saya menonton sunset saja, pasti bagus banget :)).
ReplyDeleteHahaha.. Iya bang. Saya lupa bilang, klo itu baju lomba bang. Jadi pakein baju yg sama biar mereka mudah di nilai
DeleteBaru mau tanya ini, eh udah dijawab. Informasinya ternyata lebih lengkap dari yang saya duga. Semoga suatu hari bisa jalan-jalan ke Aceh.
Deletehehehe maaf saya lupa menjelaskannya di dalam postingan ya bang Firman :D
DeleteAnak-anak kecil itu kereeeeen! Btw itu warna bajunya emang janjian kah ama 4 peselancar dewasa? Sama...
ReplyDeleteIya hihihi itu baju yang sama. Menandakan klo mereka ikut bagian lomba surfibg sore ity kak hehe
DeleteHebat ih, kecil2 dah belajar surfing. Biar gede nya nanti kuat menghadapi ombak kehidupan dan percintaan
ReplyDeleteasyeeek.. kayaknya gw harus berguru ama elu deh bang.. gimana caranya menghadapi cobaan percintaan :D
DeleteInsya Allah kalau ada rezeki yang cukup mau juga sih maen kesana sambil menikmati indahnya Pantai..Amiin.
ReplyDeleteok.. ditunggu ya di aceh ya Icah :)
Deletelho bang, kok itu kakak kakak ceweknya pake celana bang? bukannya di aceh nggak boleh?
ReplyDeletetapi, cantik juga itu.
ombaknya *lah
Mana cewek mana?? #clinguk2
DeleteIya ombaknya keren apalagi pas sunset beeeeuh
Wah keren sekali si kecilnya udah ikut trip. Hebat kak
ReplyDeleteiya bang Rico.. hampir di setiap kesempatan, saya membawa anak2 ikut serta :)
Deletegenerasi penerus surfing, siapa tahu di masa depan bisa ikut terus sampai di Olimpiade :)
ReplyDeleteAmien... dan ternyata di aceh juga ada sekolah surfing.. alamaaaak saya sendiri baru tahu mbak :D
Deletewaah benran anak2 itu juara semua mas?? hebaaatt :) Aku tau sih ombak pantai aceh itu bgs utk surfing.. tp utk yg ga hati2, juga bahaya... Ada beberapa temanku pas jaman sekolah dulu, meninggal krn keseret ombaknya...
ReplyDeleteiya Kak Fanni.. mereka juara semua (atau lebih tepat, dimenangkan) untuk katagori pemula junior terbaik. :)
DeleteKlo soal keseret ombak, lampuuk dan lhoknga emang juaranya. soalnya arusnya lumayan :)
arus bawahnya kan kuat tuh? Atau dibagian lain pantai ya?
ReplyDeletearus bawah laut tergantung musim sih bang ojizan :)
DeleteHai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉