“Kalau ingin menyelamatkan Leuser, selamatkan dulu masyarakat Gayo Lues ini”
Tubuhnya yang tambun, membuat suaranya terdengar sedikit berat. Tanpa alas kaki, pria yang kami tunggui selama satu jam lebih ini memberikan sebuah kesimpulan yang mencengangkan. Logat bicaranya, seperti pria Gayo Lues kebanyakan. Sedikit mirip dengan logat batak, becampur melayu, bercampur Aceh. Entahlah, saya tidak terlalu paham perihal tersebut. Pria itu, masih duduk ditengah-tengah di antara saya, manager-manager saya, dan seorang pendamping dari pihak Pemda kabupaten Gayo Lues.
“kita ini, hanyalah orang-orang yang tidak dikenal. Masyarakat umum hanya tahu Leuser, tapi tidak mengetahui keberadaan kami. Makanya, dengan semangat yang ada, kami ingin menyampaikan kepada dunia, kalau Leuser adalah gayo, Gayo adalah Leuser.”
![]() |
jalan menuju Gayo Lues dari kota Takengon yang berkabut |
Beban yang kami tanggung semakin berat. Tujuan awalnya, saya dan team hanya ingin bersosialisasi mengenai pelaksanaan TARI SAMAN 10001 PENARI. Sebuah perhelatan maha besar ini, akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 mendatang. Tepatnya, tanggal 13 Agustus (bila tidak ada pergeseran tanggal lagi hehe). Sebuah event yang akan membuat siapapun yang hadir bertekuk lutut. Menyaksikan salah satu warisan dunia yang telah diakui oleh Unesco beberapa waktu silam, bergerak dengan jumlah yang mengerikan.
rumah pohon di kawasan ginting pineng |
Jujur saja, ini adalah pertama kalinya saya melangkahkan kaki menuju negeri 1000 bukit. Kabupaten GAYO LUES yang beribukota Kota Blangkejeren, merupakan sebuah mimpi yang (lagi-lagi) menjadi nyata. Jalanan yang menukik tajam ke atas, sembari sesekali melewati hutan pinus yang segar. Lalu disambut dengan kabut serta gulungan awan putih, adalah sebuah sensasi perjalanan yang akan sulit saya lupakan.
kawasan genting pining, Gayo Lues |
Setiap kali, saya berjalan mengelilingi kota Blangkejeren yang jalanannya tak bisa lurus. Setiap itu pula saya tersenyum. Tuhan begitu menyayangi negeri mungil ini. Dengan luas yang tak seberapa, Allah memberikan kekayaan yang luar biasa. Sempat terlintas, bilakah ini menjadi tempat terakhir di bumi. Sungguh! Itu sudah cukup.
Menghitung Kekayaan Leuser
burung pipit? |
Leuser, memiliki jumlah fauna terbanyak di kawasan Asia. Ekosistem ini merupakan rumah bagi 105 spesies mamalia, 382 spesies burung, dan setidaknya 95 spesies reptil dan amfibi (54% dari fauna terestrial Sumatera). Hutan ini dianggap sebagai tempat terakhir di Asia Tenggara yang memiliki ukuran dan kualitas yang cukup untuk mempertahankan populasi spesies-spesies langka, termasuk harimau sumatera, orangutan sumatra, badak sumatra, gajah sumatera, dan macan tutul.
Sampai saat ini setidaknya diperkirakan ada sekitar 89 jenis satwa yang tergolong langka dan dilindungi ada di hutan Taman Nasional Gunung Leuser di samping jenis satwa lainnya. Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional ini antara lain:
- Mawas/Orang Utan (Pongo pygmaeus abelii)
- Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
- Harimau loreng Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
- Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)
- Beruang Madu (Helarctos malayanus)
- Burung Rangkong Papan (Buceros bicornis)
- Anjing Ajag (Cuon Alpinus)
- Siamang (Hylobates syndactylus syndactylus)
- Kambing hutan (Capricornis sumatraensis)
- Rusa Sambar (Cervus unicolor) Sumber di sini
Di kabupaten Gayo lues, 70 persen dari luas wilayahnya adalah kawasan Hutan Leuser. Hari ini, mereka tengah berjibaku. Memikirkan nasib perseteruan luas hutan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Mereka menyadari betul akan hal tersebut. Sehingga, kita semua diminta untuk mencarikan solusinya.
desa Pantan Cuaca, Gayo Lues. |
Di sela-sela hawa yang sedikit sejuk dan segar, saya masih melemparkan pandangan ke arah barat. Berdiri di puncak Genting Pining. Sebuah mahakarya dari Tuhan yang luar biasa. Tergeletak begitu saja. Menanti setiap jiwa-jiwa anak manusia, mereka para petualang sejati untuk menjamahnya.
Kawan, tepat 13 Agustus 2017 nanti, datanglah beramai-ramai ke negeri seribu bukit ini. Jadilah petualang sejati sembari menikmati sajian dua warisan dunia. Leuser, dan Tari Saman. Bantulah negeri ini, melindungi tempat terakhir di bumi yang masih menyimpan keanekaragaman hayati yang begitu melimpah.
Bantulah ia, menjadi sebuah destinasi wisata yang mampu memberikan penyadaran kepada setiap anak adam di bumi ini. Bahwa menjaga alam, sama seperti kita menjaga keluarga kita sendiri dari kepunahan.
Bantulah ia, menjadi sebuah destinasi wisata yang mampu memberikan penyadaran kepada setiap anak adam di bumi ini. Bahwa menjaga alam, sama seperti kita menjaga keluarga kita sendiri dari kepunahan.
![]() |
Pantan Cuaca, gayo Lues. I love it! |
Comments
duhhh... pemandangannya itu bikin lemah iman :-D kepngin kali menjelajah daerah sana, insya allah one day.....
ReplyDeleteDoakan saja bulan sebelas nannti saya dapat undangan lebih.. Bisa kasih ke ihan satu. Amin
DeleteAceh itu sangat kaya budaya dan keindahan alamnya. Susah move-on..!!
ReplyDeleteAiiih..
DeleteAda yang berkesan sekali sepertinya sama aceh ya bang? Hehe
Aceh emang amazing yaa, pengen suatu saat mengunjungi Serambi Mekah ini.
ReplyDeleteAlhamdulillah..
Deletehayoo cerita piknik tidak akan lengkap bila belum ke aceh :D
bang kalau ada undangan lebih bagi saya ya,, hahahahah
ReplyDeleteduh pengen jelajah sana :D
laaah??? kan dari medan lebih dekat?? cuma 8 jam :))
Deleteklo dari banda aceh malah lebih jauh loh hehe
Cakeeep, sudah sampai di Negeri Atas Awan. Syukur2 kalau saya bisa datang pada 24 November nanti, amin... :D
ReplyDeleteFotonya keren2 ya.
alhamdulillaah sudah "selesai" sementara ini dengan seluruh kabupaten dan kota di aceh :D
Deleteinsya Allah tnggal segitu klo saya punya undangan lebih akan saya kasih ke admin safariku ;)
Wih muantappp tempatnya kang tapi saya masih bingung nih sama lokasinya ?
ReplyDeletebingung gimana maksudnya? kan saya sudah jelaskan kalau ini adalah kabupaten GAYO LUES. silahkan di searching aja di google kang
DeleteSumpaaah ini negeri impian saya sejak kecil. Aku tahu Tanah Gayo udah lama banget dan bermimpi pengen ke tempat ini. Aaah semoga ada rejeki buat ke sini. Enaknya ambil pesawat ke Medan apa ke Banda Aceh ya Yud?
ReplyDeleteOh ya??
Deletesekarang kalau kakak mau ke GAYO LUES, ada baiknya via medan kak.. tapi walaupun jarak tempuh lebih dekat. jalan menuju ke sini cukup capek kak (dengar2 cukup rusak)
tapi, kalau mau ke Aceh tengah (takengon) yang ada danau laut tawarnya, kaka mendingan ke banda aceh.
sebenarnya ada pesawat langsung dari medan ke blangkejeren atau ke takengon kak.. via susi air
Alam Aceh itu luar biasa kaya, begitu pun manusianya. Ketar-ketir saya kalau ada kabar kurang mengenakkan yang mengganggu keseimbangan Leuser...
ReplyDeleteAlhamdulillah.. Aceh ternyata bisa jadi positif juga :)
Deleteiya bang, semakin hari ancamannya semakin besar
Mantab bang , segala yang ada di bumi ini juga warisan dunia . teramsuk ane sama ente
ReplyDeletePUBLIC SPEAKING SEMARANG
hahaha bener juga ya :D
Deletetari saman ak pernah liat di nikahan saudaraku, dia dapet orang aceh. keren, satu gedung setelah selese pada tepuk tangan semua :)
ReplyDeletewooowww.. tapi setahu saya nih ya mas, kayaknya yang nari "saman" itu cewek ya? klo iya, itu namanya tari ratoeh duek atau ratoeh jaroe mas. karena saman tidak dimainkan oleh wanita :)
Deleteseru kali ah bang yudi. kapan2 ajak kami juga laah
ReplyDeletehayyukk bulan november ke sana lagi insya Allah :)
DeleteKangeeen... Saya pernah ke sana, Bro. Dengan rute Meulabouh - Jeuram - Takengon, bersepeda motor melewati bukit barisan yang dingin dan sepi. Sumpah terharu melihat foto-fotonya. Suatu saat harus ke sana lagi!
ReplyDeletewaaah saya malah jadi iri.. soalnya belum coba naik motor keliling aceh :)
DeleteKabutnya amboy sungguh aduhai.
ReplyDeletejadi, kapan abang ke Aceh? :D
DeleteHai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉