November musim penghujan, kawan. Banyak yang mengeluh tiap kali ingin berpergian jika telah masuk musim penghujan. Namun ada pula orang yang suka dengan aroma tanah basah ini. Kadang saya sendiri agak sukar memilih antara cuaca bersuhu panas, atau bernuansa romantis untuk sekedar traveling.
Lebih seringnya saya tak bermasalah dengan kedua kondisi ini. Bila ingin jalan, ya jalan saja. Toh, bila hujan turun atau panas terlalu terik, tinggal berteduh. Cari tempat yang asik untuk ngopi sambil baca atau tulis blog.
“Nikmat Tuhan mana lagi yang kita dustakan kawan.”
Pernah dengar kalimat bahwa hujan adalah rahmat bagi sekalian alam? Jika di negeri Serambi Mekah, hujan berarti rahmat bagi sertiap warung kopi. Apalagi di Banda Aceh. Musim hujan begini, manusia ke luar rumah hanya untuk berpindah dari satu warung kopi ke warung kopi. Soal musim basah, saya ingin berbagi beberapa tempat dan tips yang asyik bila kalian ingin menghabiskan masa romantis itu (September, Oktober, November, dan Desember) di Banda Aceh.
Warung Kopi
Tempat berteduh. Pasti ke sana rujukannya bila kita diterpa hujan saat kala berpergian. Kalau kalian tengah berada di Banda Aceh, musim hujan bukanlah persoalan. Kalian akan menemukan banyak hal hanya di satu tempat.
Tiada lain tiada bukan, dialah warung kopi. Kemegahan ke dua di Aceh selain Masjid Raya Baiturrahman. Pasalnya, bagi generasi milenial macam saya (maksa hehe), warung kopi punya sejuta kontribusi dalam hidup. Mulai dari tempat berbagi, menghilangkan penat, tempat berkumpul, sampai tempat curhat.
Hampir rata-rata, warung kopi di Banda Aceh, buka pukul tujuh pagi. Beberapa lainnya, ada pula yang buku pukul enam pagi. Target pasar yang buka pukul segitu, jamaah yang pulang sholat subuh. Mereka mampir untuk menghirup kopi pagi dan bercengkrama sebelum mulai beraktifitas seharian.
Meski namanya warung kopi, mereka menyediakan beberapa menu minuman lain selain kopi. Bahkan lengkap dengan menu makanan. Jadi, saat hujan, warung kopi di Banda Aceh, mampu memenuhi kebutuhan para pengunjung yang datang.
Waktu bukanya yang lebih lama dari tempat destinasi wisata lainnya, dengan fasilitas lebih nyaman, membuat warung kopi di Banda Aceh sangat layak dikunjungi para wisatawan. Eits, bila sudah ke warung kopi, kalian akan menemukan banyak kejutan lho.
Terutama soal sekelompok manusia yang menghabiskan waktu seharian di sana. Dengan sebuah laptop, atau androidnya. Ada saja yang mereka kerjakan berjam-jam. Ditemani bergelas-gelas kopi.
Bagi para pelancong yang merasa hujan menghambat niat traveling ke Banda Aceh, tak perlu khawatir lagi. Banyak pilihan wisata di negeri syariat ini. Termasuk warung kopi, dengan berbagai keunikan.
Nge-bandrek Sambil Makan Pisang Goreng
Jika ada yang tak bisa minum kopi atau sesuatu yang berbau kafein, pilihan lain sebagai tempat berteduh bila sedang berada di Banda Aceh adalah Bandrek Pak Sen. Tempat minum bandrek dan makan pisang goreng ini.
Konsep tempatnya yang nyaman membuat pengunjung betah untuk duduk sambil ngobrol bersama teman, dan memesan beberapa gorengan kesukaan. Salah satu tempat alternatif berikutnya, bila sedang tak ingin minum kopi.
Bandrek Susu, dan Pisang Goreng pelipur lara kala hujan, makan berdua sama kekasih hati? beeuuuh |
Bandrek Pak Sen, baru buka pukul tiga sore, hingga malam. Menu utama yang ditawarkan adalah bandrek original atau bandrek plus susu kental manis. Pisang goreng menjadikan Bandrek Pak Sen tak kalah menggiurka dari warung kopi.
Kenapa saya menyebut satu nama, Bandrek Pak Sen? Karena Pak Sen itu, sudah buka beberapa cabang di Banda Aceh. Dan mudah menemukan alamat Bandrek Pak Sen di mesin pencari google. He..he…
Bukan itu alasannya. Bandrek Pak Sen memang enak kok. Enak di rasa dan ramah pula di kantong para traveler yang membawa buget pas-pasan namun tetap ingin merasakan sedikit unsur-unsur budaya di dalamnya.
Berwisata Sambil I’tikaf di Masjid
Kalau kamu muslim, melakukan pernjalanan musim hujan bukan hal besar. Tempat yang bisa dikunjungi adalah masjid. Selama lima waktu itu, kamu bisa mengunjungi masjid yang kamu suka selama berada di Banda Aceh.
Hujan adalah rahmat Tuhan. Rasanya bisa berlama-lama beribadah dan I’tikaf di masjid termegah di Aceh, yang sudah berdiri sejak masa kesultanan Aceh, merupakan sebuah keberuntungan. Berdoa saat hujan pun, dalam Islam sangat dianjurkan. Bagi yang belum dapat jodoh, bisa nih. Berdoa lama-lama di masjid Raya Baiturrahman, tahu-tahu keluar dari masjid dapat jodoh. #eh
Duh, bakal lain judulnya ini, “Berkah Hujan Penghantar Jodoh.” Hadeh…
Pertanyaanya, Gimana Caranya Nyampe Banda Aceh dengan Selamat Bang Yud?
Ups, saya hampir lupa. Ini yang terpenting. Baiklah, akan saya bagikan rute jalan sutra menuju Aceh paling gampang dan paling kece.
Pakai apa lagi pesan tiket mudah dan murah kalau bukan pakai pegipegi.com. Saat ini Pegipegi terhubung langsung dengan lebih dari 7000 pilihan hotel, memiliki lebih dari 20.000 rute penerbangan, serta lebih dari 1.60. rute kereta api dan Kereta Api Bandara (Railink) yang dapat kamu pesan melalui website dan aplikasi mobile Pegipegi.
Proses pemesanannya pun mudah. Dengan berbagi promo menarik dan berbagai pilihan metode pembayaran, mulai dari transfer bank, kartu kredit, hingga cicilan 0%. Ini kan yang penting? Oke, tunggu apalagi para travel yang belum nyampe Banda Aceh saat musim hujan. Jangan sampai harus nunggu tahun depan di ber-ber-ber berikutnya, baru dapat merasakan sensasi aroma basah di Banda Aceh dan sekitarnya.
Kalau beruntung, kalian akan bertemu saya di salah satu warung kopi di Banda Aceh pas musim hujan.
Comments
Kopi sambil nongkrong di kedai memang paling asik di Aceh ya Bang.
ReplyDeleteaahh indahnya kak.. tinggal pilih warkopnya aja kak :D
DeleteMemang nikmat minum kopi saat hujan. Apalagi kalau ada teman ngobrolnya :)
ReplyDeleteyoiiiii.... itulah yang bikin warkop di Aceh rame, pertama tasty kopinya, kedua, adalah kawan ngobrolnya :D
DeleteAku mengiri sama penikmat kopi, warkop dan cafe di mana2, tapi Warung khusus teh teu aya euy *Sunda mode on. Itikaf di masjid good idea, selama ini saya sering berdiam diri di Warung bakso kalau musim hujan tiba
ReplyDeletehahahaha ada Uni.. insya Allah akan coming soon yudi buka di aceh, Coffee and Tea leaf :D
DeleteAku blm nyampe Aceh nih, paling mentok Sumatra itu nyampe Medan. Moga ada rejekinya ke Aceh, aamiin...
ReplyDeletenah, dikit lagi tu kak.. tinggal naik bus sekali doang :D
DeleteBandrek dan pisgornya menggiurkan banget sih Yudii.
ReplyDeleteduuuh kalau hujan2 makan berdua ama yayang itu rasanya beuuuuh
DeleteYummy banget deh
ReplyDeleteyooooooooiiii
DeleteAku belum pernah ke Aceh
ReplyDeleteBaca cerita Bang Yudi kok jadi pengen ke sana ya
Meski aku bukan penikmat kopi tapi suka banget sama aromanya yang khas
Tapi untuk kopi Aceh, bolehlah sesekali dinikmati sembari menanti hujan reda
waaah klo gitu, kakak harus segera bisa ke aceh!
DeleteMeski bukan penggemar berat kopi, tp penasaran bgt pingin coba minum di kedai kopi di aceh
ReplyDeleteok sipp!! ntar berkabar aja kalo jadi kemari ya kak.. saya ajak ngopi asyik hehe
DeleteFotonya cake-cakep deh. Banda Aceh indah juga ya. Aku ada teman disana, selalu minta berkunjug kesana. Tapi, ampe sekarang ga pernah kesampean, malah diaya jadi yang sering ke Jakarta.
ReplyDeletehihihihi biasa kak, kalau mau murah, kakak bisa via malaysia aja kak
DeleteBagi tips2 nulis gini dong bang
ReplyDeleteboleh saja bang..kapan ada waktu boleh kita ngopi bareng :)
DeleteSering sekali aku mendengar Aceh dikaitkan dengan kopi, kopinya memang enak sih. Dulu ke Aceh aku belum suka kopi, masih terlalu kecil. Sepertinya pertanda harus kembali ke Aceh dan menikmati kopinya di sana.
ReplyDeletejiaaaah... iya, sekarang warung kopi di aceh sudah berubah lho.. mulai dari cara penyajian sampai beraneka rasa
DeleteHai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉