view Pulau Rubiah dan Pantai Iboih dari udara

Cuaca sedikit mendung. Kondisi langit Aceh untuk beberapa minggu ini, cenderung tak menentu. Sesekali, hujan akan turun dengan lebat. Hanya berselang jam, mentari dengan gagah bersinar di langit. Atau, angin bertiup melengkapi hari. Memaksa saya untuk lebih memilih menarik selimut. 

Namun, pagi itu, saya memilih bangun pagi. Kesempatan langka ini, tak boleh terlewati begitu saja. Semenjak dua tahun terakhir, atraksi mengejar lumba-lumba di Ujung Barat Indonesia mulai tersiar. Namun, pandemic dan kondisi yang tak menentu di masa itu, membuat saya mengurungkan niat untuk mencoba Dolphin trip. 

Dua speed boat dengan mesin 40PK merapat sempurna di pesisir pantai. Depan penginapan yang saya dan team Eksplorasi Influencer dari Dinas kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh menginap. Angin dan laut cukup tenang. Walaupun mendung mulai menutupi matahari pagi. Tak mengurungkan niat saya dan team untuk tetap melanjutkan kegiatan. 

bila pantai iboih dalam keadaan cerah.
“Bang, ini kita sudah sedikit telat, seharusnya tadi jam tujuh pagi kita sudah jalan. Mudah-mudahan bisa ketemu kita”ungkap Zulkifli yang bertindak sebagai pawang boat hari itu. 

Saya hanya bisa mengangguk setuju. Pasrah. Namun, saya masih menyimpan sedikit harapan kepada dirinya. Pemuda asli kawasan Iboih ini, sedari kecil, laut sudah menjadi taman bermain baginya. Zulkifli juga, ternyata termasuk salah satu pelaku wisata di Sabang yang menyediakan jasa paket Dolphin Trip. Ah, pasrahkan saja semuanya kepada Zul. Begitu benak saya.

Tak berselang lama, ia melaju boat fiber warna putihnya. Mesin 40 PK itu, meraung-raung. Cipratan ombak yang pecah di Haluan boat, mulai membasahi tubuh saya. Boat melaju semakin ke tengah. Lalu, tetiba, lajunya memelan. 

“itu, di depan! Cepat ambil gambar!” suaranya bersahut-sahutan dengan angin dan ombak. Tak lama, rombongan dalam boat terlihat sibuk. Tak ingin ketinggalan, saya pun menyiapkan handphone. 

Suasana depan penginapan bila cuaca cerah 

Moment yang telah ditunggu, akhirnya datang!

Ikan berhidung botol dan berpunuk itu, akhirnya muncul di permukaan laut Iboih, Sabang. Sesekali, ia melompat ke udara. Memberikan semangat dan ceria kepada kami, para penumpang Boat yang tadinya sedikit pasif. Angin, Ombak, Mendung, dan Telat berlayar. Seolah sempat mematahkan harapan yang lama terpendam. Akhirnya kembali antusias!

Setiap kali rombongan lumba-lumba itu, menghilang atau menyelam ke dalam laut, Zul dengan cekatan memutar haluan boatnya. Memacu lagi, mengejar lagi, mengira-ngira, di mana lagi rombongan itu akan muncul lagi. Adrenalin kami terpacu. Sebagian besar para penumpang boat yang merupakan para penggiat media social di aceh, tak ingin ketinggalan kesempatan. Bagi mereka, ini adalah kesempatan yang langka. Dan, tak boleh dibiarkan lewat begitu saja. 

Paket wisata dolphin ini, memang terbilang baru. Biayanya pun cukup terjangkau. Namun, urusan kesempatan untuk melihat lumba-lumba, itu cerita lain. 


Hewan ini, memang sulit diprediksi jadwal mereka bermain di atas permukaan laut. Semuanya tergantung cuaca, angin, bahkan terkadang musim. Terlebih lagi, kami keluar sudah agak telat. Sehingga jadwal mereka bermain, terbilang sudah hampir selesai. Namun, alam masih ingin menghibur kami. Para penggiat social media yang ditugasi untuk mempromosikan destinasi dan atraksi wisata di Aceh. Terutama, Sabang, Banda Aceh, dan Aceh Besar. 

Tak lama, rombongan lumba-lumba itu, muncul lagi. Begitu terus sampai waktu menunjukkan pukul 9.20 pagi. Lautan sudah mulai bergelombang. Sesekali hujan turun gerimis. Akhirnya boat harus berlabuh di pulau Rubiah. Dan, perjalanan mengejar lumba-lumba di ujung barat Indonesia pun, harus kami akhiri. Berlanjut dengan kegiatan snorkeling di Pulau Rubiah. 

 

Good to Know

  1. Paket untuk dolphin Trip di Sabang, berkisar dari Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 600.000 per orang
  2. Usahakan waktu dan kesehatan yang cukup. Mengingat kamu akan berputar putar di atas boat untuk waktu yang cukup lama
  3. Usahakan bila ingin mengikuti dolphin trip, carilah penginapan di kawasan Iboih. Agar tidak terlalu lama untuk mengejar waktu trip.
  4. Saya, menyarankan menggunakan jasa JOMJUL travel