foto by : Traveloka

Pernikahan ini, sudah sewindu. Anak sudah tiga. Satu laki, dua perempuan. Tampan dan cantik. Lincah dan pintar. Dan ada kekurangan. Hanya ada satu drama dalam perjalanan pernikahan saya, Lupa Bulan Madu!

Saya, sebenarnya sudah pernah ke Bali. Dulu, tahun 2017. Sesaat setelah mendapatkan hadiah staycation hotel di sana. Saat itu, saya memutuskan untuk benar-benar bisa mewujudkan mimpi jalan-jalan ke Bali. Namun, saya kini, bukan lagi seorang mahasiswa lajang, melainkan seorang bapak beranak dua (waktu itu) dan beristri satu. Tak mungkin jalan sendiri. Harus bawa semuanya. Boyong sekeluarga ke Bali!


Niat awalnya, selain bawa jalan-jalan anak-anak, saya ingin mewujudkan Bulan Madu bersama istri tercinta. Maklum saja, pernikahan sudah beranak pinak, namun tak pernah sekalipun bulan madu. Pernah niat, mau ke pulau Weh, berhubung dekat dengan Banda Aceh. Murah pula, ketika siap-siap mau berangkat, keuangan mulai paceklik. Harus pindah ke luar kota Banda Aceh. masuk pelosok desa. Tinggal di sana sampai beranak satu.

Ah, siapa tahu besok ada rezeki, kita akan honeymoon ke tempat yang jauh sekalian. Alhamdulillah, mimpi itu terwujud. Kami ke Bali. Dari banda Aceh, potong kompas melalui Malaysia. Murah soalnya hehe. Saya sadar, bisa jadi, ini adalah perjalanan sekali seumur hidup. Dari aceh ke bali itu tak dekat dan murah. Sejak awal keberangkatan, saya dan istri sudah mulai menyusun itenerari perjalanan kami selama di sana.  


Sempat, berancang-ancang lanjut ke Lombok. Mumpung sudah di Bali pikir kami. Tapi dana tak bersahabat. Pun waktu tak bisa di tawar. Lalu, kami berdua sempat bermimpi untuk ke Nusa Penida.

gagal sunset di Uluwatu, gagal juga nganu sama istri
Kan keren? Akan terlihat seperti honeymoon betulan. Ramai bule di sana sini, tempatnya cukup romantis dengan pantai Uug-nya. Atau mandi-mandi seksi pakai sempak baru di Angel Billabong. Belum lagi pantai kelingkingnya yang sangat instagramable. Foto berdua dengan kekasih hati seolah akan menjadi momen yang tak terlupakan.

Selama Di Bali

Saya setuju, setiap tempat di Indonesia ini, keren. Tak cukup sekali untuk didatangi. Sebenarnya, ini adalah kalimat pelipur lara saja. Saya, dan keluarga selama di Bali, hanya dapat mengunjungi beberapa daerah saja. Selain masih syok dengan keadaan, saya juga syok ternyata kartu ATM mulai patah. Alarm kebapakan saya berbunyi. 
ini, pantai Kuta kan?

Saatnya memilih tempat wisata di Bali yang murah meriah. Semisal, partai Kuta, Pantai Legian, dan main-main di kawasan Ubud. Kami sempat gagal sunset di ULUWATU. Kami, sempat panik ketika Ziyad, anak sulung saya menangis sejadi-jadinya karena kain bajunya ditarik oleh monyet di kawasan Monkey Forest Ubud.

Berry Gle hotel, Hadiah dari bang Bobby Virustravelling.com

Jungle Fish di Ubud
Selebihnya, hampir semua waktu kami habiskan di hotel. Selama di Bali, ada tiga Hotel yang kami inapi. Pindah-pindah. Semuanya, bernasib sama. Tidak bisa tidur berduaan sama istri. Ranjang king size dikuasai oleh dua abang beradik ini. akhirnya, saya mengalah, tidur di sofa berteman-kan bantal guling sisa.

Lalu, Nusa Penida?
bye bye Angel Billabong

Terlewati dengan penuh kekecewaan. Sempat  saya melihat beberapa brosur yang dibagikan di Mall yang berdekatan pantai Kuta. Semuanya menawarkan berbagai macam  Paket Tour Nusa Penida, sayangnya, saya tak begitu acuh. Padahal beberapa paket cukup terjangkau. Nasi sudah jadi bubur, saya dan keluarga pamit. 


Kini sudah di Aceh lagi. Anak-anak sudah ribut lagi. Ke Bali lagi Ya! Begitu pintanya. Saya dan istri mulai lirik-lirikan manja. Dan kami tahu, perasaan hati kami masing-masing. Saatnya merencanakan honeymoon yang tertunda!