Sombongnya Orang Sabang!
Sabang, penuh Misteri 
Sabang, hanyalah sebuah kota kecil di tengah Pulau Weh, Aceh. berbagai macam cerita, mulai dari mistis sampai sejarah berselimpangan didalamnya. Sebut saja,  sabang dikenal sebagai pulau dengan seribu benteng (bunker) Jepang. Atau, di Sabang, tabu mengucapkan kalau Sabang itu biasa saja dan tidak mau kembali lagi ke Sabang. Jika mengucapkan hal-hal yang demikian, maka bisa di pastikan siapapun yang mengucapkan itu akan kembali lagi ke sabang! Karena sabang di kenal dengan keramat 44. Sebuah keramat yang sedikit janggal. Keramat 44 karena ada 44 makam para ulama yang tersebar di pulau Weh. Lalu, jangan tanya kepada saya apa hubungannya dengan semua mitos di atas tadi!

Terlepas dari semua mitos dan sejarah tersebut, Orang Sabang, sangat sombong! Nggak percaya? Baiklah, kalau berbicara tanpa bukti akan menjadi sebuah fitnah kan? Dan fitnah itu lebih kejam dari pada mematahkan hati kekasih toh? #eh…
Biasanya, yang namanya kota wisata itu, pasti ramai ketika jam siang hari. Baik itu rumah makannya, toko souvenirnya, bank-nya (ya iyalah, toh ane datengnya minngu), atau toko-toko lainnya. Tapi di Sabang? Dari jam 1 siang, semua itu tutup! Mereka tidur siang! Ya, mereka tidur  siang. Bobo ciang, sodara-sodara. Rumah makan jam 1 lewat semua menu sudah bisa dikatakan habis. Hanya tinggal sisa-sisa perjuangan para pengejar makanan yang perutnya lapar keroncongan. Dan itu yang terjadi ketika saya mengunjungi Sabang beberapa waktu yang lalu.  Saya sampai kebingungan harus mencari makan siang dimana. Berkeliling kota Sabang dengan keadaan lapar dan di tengah siang, itu sesuatu yang jauh dari menyenangkan.

Sombongnya Orang Sabang!
salah satu sudut kota Sabang di siang hari
Selidik punya selidik, ternyata hal ini sudah berlangsung sejak jaman Belanda, ketika Pulau Weh menjadi sebuah pelabuhan bebas. Jauh sebelum batam berdiri. Kata si abang penjual nasi siang menjelang sore, ketika siang hari, kegiatan bongkar muat kapal berhenti, dan baru akan di lanjutkan lagi setelah adzan ashar berkumandang. Maka dari itu, di Sabang, siang hari akan menjadi waktu mereka istirahat siang dan baru akan di lanjutkan lagi selepas jam 4 sore sampai malam hari.  Jadi, kalau ke Sabang, dan kapal anda telat merapat kepelabuhaan seperti kapal yang saya tumpangi kemarin, persiapkanlah bekal makan siang anda. Atau, makan sianglah di seputaran pelabuhan. Kalau tidak? Resiko tanggung sendiri! Siang di Sabang = Jam tidur Siang!

Volvo, Mitsubishi Lancer, Toyota Crown, BMW, Ford, dan Jaguar. Yups ini merek beberapa mobil yang harga mobilnya terbilang tidak murah. Malah cenderung mahal. Kira-kira, kalau anda punya salah satu merek mobil di atas, apa yang akan anda lakukan? Sebagian besar pasti setuju, kalau mobil itu akan di rawat baik-baik, kan?

Sombongnya Orang Sabang!
di sebuah kebun di pinggir jalan, di buang!

Tapi di Sabang? Semuanya di buang begitu saja. Ada yang terkapar tak berdaya dengan kaki-kaki yang patah di pinggir jalan. Ada yang tinggal hancur di jilat matahari dan di bakar hujan. Tergeletak begitu saja di kebun-kebun kosong. Ada yang masih bisa di gunakan, tapi di bagasi belakangnya sesekali terlihat ada yang membawa rumput sekarung karung. Rumput untuk ternaknya. Volvo di biar kan begitu saja dimakan ilalang liar tak tahu diri. Mistubishi Lancer entah EVO berapa juga tak kalah tragis. Beberapa Ford Sedan hanya menjadi angkutan keluarga yang rumahnya hanya berdinding papan. Itupun dengan cat yang telah mengelupas dimana-mana. Mirip kudis pada orang-orang yang mengaku ganteng!

Sombongnya Orang Sabang!
ya, ini mobil asli!
Miris? Tunggu dulu! Masih ada jaguar yang satu persatu onderdilnya mulai hilang. Hanya terduduk sedikit lebih rapi di beberapa bengkel. Sesekali, akan terlihat cadilac yang masih berlalu lalang. Atau jaguar yang masih bisa tersenyum di pinggiran pantai. Begitulah, Di Sabang, mobil-mobil mewah ini tidak ada harganya. Apalagi kalau rusak begitu, lebih tak ada harganya. #yaiyalah..

Sombongnya Orang Sabang!
Volvo bro!!
Cerita punya Cerita, itu semua adalah mobil-mobil bekas yang di impor dari Jepang, Singapura, dan Malaysia. Di sekitar era Sri Mulyani masih jadi menteri. Tapi ketika ratusan mobil dan MOGE (Aprilia bandit, Yamaha, Harley, BMW, etc) masuk ke Sabang, kuota balik nama dan surat ijin jalan di Aceh daratan malah di tutup. Jadilah Sabang bergelimpangan mobil-mobil bekas yang mewah dan di pakai hanya untuk potong rumput, anak-anak belajar mobil, untuk saya keliling-keliling Sabang dengan gaya bak artis yang naik Jaguar. Padahal, AC nya udah meledak. Hihihi…
Sombongnya Orang Sabang!
mirip Mistubishi???
Begitulah, orang-orang Sabang sepintas akan terlihat sombong! Belum lagi dengan sifat cuek mereka. Artis di samping saja mereka nggak sibuk untuk minta tanda tangan apalagi ngajak selfie.

Tapi, orang-orang Sabang adalah orang-orang yang ramah. Ringan tangan, dan mereka termasuk orang-orang yang menjaga tamu seperti mereka menjaga keluarga mereka. Begitulah, kesan yang saya dapatkan dari salah seorang gadis pramusaji di salah satu rumah makan di pinggir Danau Aneuk Laot. #cantikboy! (terus gw di kemplang ama bini!)

Penasaran? Jalan-jalanlah  ke Sabang, lalu lihatlah sendiri betapa Sombongnya mereka! #kaboor…

*****
Sombongnya Orang Sabang!
Ziyad numpang nebeng di salah satu MOGE tapi ini bukan made in sabang ^_^