Sunset pantai Lampuuk aceh besar |
Aceh, adalah
salah satu provinsi “tua” di Negara Indonesia ini. Letaknya yang berada di
ujung utara pulau Sumatra, membuatnya menjadi semakin special. Banyak orang yang merasa begitu kenal dengan daerah
yang berjuluk sebagai Serambi Mekkah
ini. Akan tetapi, tahukah kalian, kalau untuk berkunjung ke Aceh dibutuhkan
waktu-waktu khusus? Salah pilih waktu, maka bisa dipastikan apa yang anda
harapkan dari keindahan alam, kota, dan suasana Aceh, semuanya akan membawa
kekecewaan.
Percaya tidak
percaya, selepas tsunami 2004 lalu, keadaan topoghrafi Aceh berubah pesat. Hal ini
sedikit tidak juga telah mempengaruhi siklus cuaca atau musim di Aceh. Saya sendiri,
beberapa waktu yang lalu, ketika hendak membawa keluarga menjelajah Pulau Nasi harus
menelan kecewa. Pasalnya, sedari pergi, angin musim timur bertiup kencang. Jadilah
saya dan keluarga terguncang-guncang hebat di tengah lautan dengan kapal boat
kayu nelayan. Belum berhenti sampai di situ, sesampai saya di pulau Nasi,
keadaan selalu gerimis dan mendung. Alih-alih ingin menikmati alam, kami hanya
bisa menghabiskan waktu di rumah sewa saja.
Jadi, kapan sih waktu yang tepat untuk mengunjungi Aceh?
1.
Ikuti bulan Arab
Dalam budaya Aceh, ada sebuah
perhitungan tradisional yang mendasarkan pada bulan-bulan Arab. Sebagian masyarakat
Aceh menyebutnya, Keunenong (peng-kenaan/penambalan). Penanggalan ini dibagi
tetap dua belas bulan. Hanya saja semuanya ganjil.
Beginilah bila musim tanam padi tiba di aceh |
Misalnya, anda ingin menyaksikan
tradisi panen padi di Aceh, atau tradisi Permainan Layang tradisional Aceh, maka anda harus
menunggu keunong dua ploh sa-kena dua
puluh satu- (21 Ra’jab). Ada juga Keunong
Tujoh yang jatuh pada tanggal 7
bulan Safar. Nah, di bulan ini, jangan berharap akan pesta ataupun khanduri di Aceh.
karena, masyarakat Aceh menganggap ini adalah bulan naas.
Bila anda non muslim, ada baiknya
anda menghindari bulan ramadhan bila ingin travellilng ke Aceh. Karena di bulan
ini, semua warung makan akan tutup total. Buka sesaat menjelang buka puasa,
lalu tutup lagi, dan baru buka selepas shalat tarawih.
Begitulah, beberapa bulan arab dari
kalender hijriah bisa menjadi patokan anda untuk berkunjung ke Aceh.
2.
Musim Timur Dan Musim Barat
Ada sebuah idiom Aceh yang
menjelaskan kedua musim tersebut; Musém
timu jak tarék pukat, musém barat jak meuniaga.Yang
artinya musim timur (angin timur) lebih baik pergi melaut, musim barat (angin
barat) lebih baik untuk berdagang.
Langitnya sedang sendu kalau musim barat di aceh |
Lalu, apa sih,
artinya musem timur dan musem barat tersebut? Musim Timur adalah musim di mana
angin bertiup dari arah Timur (darat) ke arah laut. Di musim ini, angin bertiup
tidak terlalu kencang. Dan sedikit aman bagi anda yang mencintai island hoping,
diving dan snorkeling. Tempat yang paling menarik dikunjungi bila musim angin
timur ini adalah Aceh bagian barat. Yaitu mulai dari Banda Aceh sampai Aceh singkil.
Musim barat
adalah kebalikan dari musim timur sendiri. Angin yang bertiup dari arah barat
(laut) ke arah daratan. Bisa dipastikan angin ini tidak akan bersahabat bagi
anda yang mencintai pemandangan laut yang identik dengan hijau toska dan berair
tenang. Tapi tunggu dulu, di musim ini, akan menjadi musim yang cocok bagi anda
pencinta olahraga surfing. Di musim ini, ombak laut di pesisir barat Aceh
akan menunjukkan kekuatannya.
Bahkan di musim angin barat, beberapa
pantai yang terletak di sebelah timur akan menjadi andalan para wisatawan. Di
musim ini juga, akan sedikit sulit ditemukan ikan segar. Sebagai gantinya,
kenapa tidak mencicipi gulai kambing khas ala Aceh?
Musim Timur biasanya berhembus pada
bulan April sampai Juli. Sedangkan Musim
Barat biasanya berhembus dari oktober
sampai Januari. Masing-masing per-empat bulan. Jadwal ini memang bisa berubah
kapan saja. Terlebih lagi, efek terjangan tsunami begitu mempengaruhi transisi
musim angin di Aceh.
3. Musim Puncak Kemenangan
Musim Puncak kemenangan atau lebih
dikenal sebagai “ulee meunang” adalah
musim peralihan dari dua musim angin yang sudah disebutkan sebelumnya. Dua
bulan peralihan dari musim barat ke musim timur dan dua bulan peralihan dari
musim timur ke musim barat. “Ulee meunang Timue dan ulee meunang barat”.
ini senja yang bisa anda dapatkan kala musim Puncak Kemenangan. Senja di Pulau Nasi |
Lantas mengapa disebutkan sebagai ulee meunang atau puncak kemenangan? Karena
Pada periode ini, laut teduh tidak bergelombang, angin bertiup dengan tidak
kencang dan arah bertiupnya bergantian dari darat ke laut atau sebaliknya dalam
satu hari.
Jadi, ini adalah waktu terbaik untuk anda menikmati lau dan ber-island
hoping serta melakukan semua aktifitas travelling anda. Bahkan biasanya, pada
bulan-bulan peralihan ini hasil tangkapan nelayan akan melimpah. Dan, andapun
akan bisa dengan sesuka hati menikmati ikan bakar yang fresh dari laut Aceh.
4. Bulan Molod
Bulan Molod adalah sebutan masyarakat
Aceh untuk bulan maulid Nabi. Atau lebih dikenal sebagai bulan Rabiul Awal (bulan
kelahiran Nabi Muhammda SAW).
Sate Matang khas dari daerah Matang Aceh Utara |
Di bulan ini, cocok bagi anda yang
suka mencicipi kuliner asli Aceh baik yang sudah mainstream ataupun yang mulai
langka. Dan, anda tidak perlu khawatir, karena semuanya bisa anda nikmati
gratis. Momentum bulan Molod ini sendiri berlangsung selama 3 bulan
berturut-turut. Di mulai dari 12 Rabiul Awal sampai selesai.
Lantas makan gratisnya di mana? Di masjid
atau di mushalla desa bagi para pria. Dan bagi tamu wanita biasanya akan ada undangan
makan siang di rumah masyarakat Aceh (bila ada kenalan).
5.
Akhir Tahun
Terakhir, bagi anda yang “gila” event
yang bersifat ke-khas-an daerah. Akhir tahun adalah yang tepat untuk anda
mengunjungi Aceh. karena, pada akhir tahun, akan ada banyak sekali event yang
digelar oleh pemerintah kota, ataupun pemerintah provinsi Aceh.
salah satu contoh event yang saya ikuti kala akhir tahun lalu |
Tapi, disarankan bahkan sangat disarankan,
anda harus memesan hotel dan transportasi jauh-jauh hari. Kenapa? Karena biasanya,
dari bulan November sampai bulan Desember, hotel di Aceh fullbooking! Dari pada
anda tidak kebagian tempat tidur? bukankan lebih baik mempersiapkannya
jauh-jauh hari?
Inilah 5 waktu
yang tepat untuk berkunjung ke Aceh menurut apa yang saya ketahui. Dengan demikian,
anda bisa menentukan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Aceh. kapan dan ingin
mendapatkan apa dari Aceh. jadi, sudahkah anda merencanakan liburan tahun ini
ke Aceh?
Comments
Pasti bakalan berkesan kalau berkunjung ke aceh dan mengikuti waktu yang terlah disebutkan diatas ya mas :)
ReplyDeleteyups bener banget Wid.. jadi kapan kamu ke sini wid? hehe
DeleteWaktu yg tepat buatku cuma satu bang..saat tabungan sudah.cukup hehhehe... kapanpun menxukupi lga cuuzzz pulang ^-^
ReplyDeletehahahaha klo angkut sekeluarga lumayan tuh kak.. tapi kan sekarang ada fee dari buku hihihi
DeleteMantap, bermanfaat sekali, daripada wrong time wrong place hehehe. Top mas tipsnya :)
ReplyDeleteyups bener banget Bang..
Deletekarena rame banget orang yang ke aceh tapi salah timing
jadi iri, gak bisa ikut event yang no 5 diatas. kalau ada lagi share dong suhu :(
ReplyDeletehahaha...
Deleteiya iya insya Allah ntar klo ada info lagi dari makmur
tambahan, musim angin timur juga cocok buat yang mau kitesurfing diwilayah ujong pancung
ReplyDeleteiya.. betul sekali tu! makasih utk informasinya ya
DeleteJadi kapan donk waktu yang tepat buatku berkunjung ke Aceh? *ngomong sama celengan :D
ReplyDeletewkwkwkw sekalian bikin proposal ya kak.. biar ada sponsor :D
DeleteLagi fokus baca ehhh muncul Sate Matang!! Rindu ini menggila..
ReplyDeleteintinya klo kakak pulang, yudi mau minta tanda tangannya :D
DeleteKalo gw kayak nya waktu yg passss itu kalo ada yg ngajakin gratisan hehehehe
ReplyDeleteiya,, kayak ama "tukang jalan" kemarin itu kan? mau musim apapun, asal gratisan lanjut aja kan kan kan? hahaha
DeleteWaksssss hush ngak usah kenceng2 ngomong nya hahaha
Deletenggak kencang kok bang.. cuma nulis doang.. sambil berharap gw juga diajak jalan hahaha
DeleteKalo aku sih, waktu terbaik mengunjungi Aceh itu sepanjang tahun, selagi ada yang mau nampung dan kasih makan 3 kali sehari sudah alhamdulillah banget. Uhuk *batuk* *lalu disodori rincian biaya hahaha*
ReplyDelete(dikasih??)
Deleteintinya nyari gratisan kan?? ok baiklah. syaratnya cuma satu. nikahin gadis di aceh ya? satu aja nggak usah banyak2 bang :D
membayangkan aceh yang sekarang dengan aceh yang tsunami dulu pasti sudah banyak yang berbeda ya mas Yudi..jadi penasaran, kadang saya cuma jadi silent rider baca sejarah aceh disini haha...karena pake HP kadang ribet klo mau komen di sela sela waktu kerja :D
ReplyDeleteiya bang Dhanang.. sudah jauuuh banget berbeda. terkadang, ada sisi positifnya, ada juga sisi negatifnya. tapi saya pikir itu adalah hal yang wajar.
Deleteoh ya Bang, bila ada kekurangan dalam tampilan mobile mohon dikabari saya segera ya Bang. soalnya ini masih dalam tahap perbaikan.
Terima kasih yang sebesar2nya dari saya atas semua apresiasi bang Dhanang :)
Musim kawin juga cocok ke Aceh, biasanya habis bulan puasa atau habis uroe raya haji banyak yg hajatan... ;)
ReplyDeletehuahahaha.. pokoknya bulan syawal, molod, dan sebelum puasa kan bang?? :))
Delete100 juta bang haha
Halloo mas, numpang nanya. Kalau kita berkunjung ke Aceh & Sabang pada hari Raya Lebaran. Penyewaan rental mobil ada yg buka kah? Dana terlalu ramai atau tidak ya mas di Sabang nya? Thanks before :)
ReplyDeletekalau ditanya ramai atau tidak, pastinya akan ramai karena itu juga libur panjang kan?
Deleteada baiknya dikondisikan dari jauh2 hari mengingat di Aceh, kalau lebaran akan sedikit sulit menemukan rumah makan yang buka di hari pertama :)
Hai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉