rubrik sejarah boi... mumet euy :D |
Alhamdulillah,
Tulisan sederhana saya dimuat oleh Tabloid
Mingguan Pikiran Merdeka edisi 29 February 2016 dalam rubric Sejarah. Sebuah rubric
yang saya tak terlalul kompeten didalamnya. Semoga, nantinya bisa menjadi
sebuah langkah baik untuk sepanjang tahun ini nantinya. Sama seperti tahun lalu,
yang pernah di muat di salah satu Koran harian terbitan Jogja ( di sini)
Penggalan Artikel :
“ Kapten itu bukannya dibunuh saat ditemukan musuh, ia justru diselamatkan oleh dan dibawa ke Pulau Weh”
Menurut
pendataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang, ada sekitar 180 bangunan
bergaya colonial-penginggalan sejarah-di Pulau Weh. Mulai
dari kantor, rumah sakit, penginapan, toko, dan rumah tempat tinggal.
Sabang, dahulu kala memang pernah menjadi primadona bagi
penjelajah dari seluruh dunia. Tepat pada masa Perang Dunia I pecah, pulau yang
mengapung di jalur pelayaran internasional ini berperan sebagai salah satu
pelabuhan terpenting di Selat Melaka.Tapi, setiap kali ke Pulau Weh, ada rasa
penasaran yang tak pernah hilang dari benak saya, dimanakah makam para pelaku
sejarah di pulau yang memiliki luas 121 km2 ini?
Dan seterusnya…. (versi blog ada di sini)
Untuk bacaan
lengkapnya nanti bisa di baca di www.pikiranmerdeka.co
atau bagi anda yang berada di seputaran Banda Aceh, dapat membeli tabloid
Pikiran Merdeka ini di tempat-tempat anda membeli Koran seperti biasanya.
Comments
yaay! selamat ya :)
ReplyDeletehehe Alhamdulillah..
Deletemakasih Mbak :)
Keren keren, kayaknya ini gerbang utk jadi penulis kelas nasional :D
ReplyDeleteamin amin.. dan saya masih banyak banyak yang harus dipelajari lagi :D
ReplyDeleteHai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉