Museum tsunami banda Aceh |
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan [tidak pula] pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab [Lauh Mahfuzh] sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah "
Tsunami,
begitu banyak luka. Begitu banyak pilu, begitu melegenda! Dan tsunami, menjadi
sebuah alibi untuk mentenarkan sebuah provinsi yang berkecamuk dengan konflik
bertahun-tahun. bila saya menceritakan kepiluan tsunami, bisa beratus lembar
halaman pun belum tentu selesai.
Sampai
akhirnya, setelah hampir 12 tahun, seorang Ustad yang bergelar Doktor
mengatakan kalau Aceh Berhak kena Tsunami karena Dosanya! Tiba-tiba pilu yang
belum hilang itu kembali di angkat sempurna dengan pernyataan semberono oleh DR
Khalid Basalamah yang juga berasal dari tanah mayoritas Islam
Dalam
ceramahnya yang beredar di situs berbagi video online dengan santainya, beliau
mengatakan kalau tsunami yang terjadi di Aceh adalah karena kesalahan orang Aceh
sendiri. Sebuah daerah yang mayoritas islam ini dikutuk oleh Allah karena
maksiatnya sendiri! Kesimpulan tersebut disampaikan menurut penafsiran beliau
dari surah Al-Hajj ayat 22.
Dari
video tersebut dikatakan bahwa beliau mengambil kesimpulan setelah DENGAR-DENGAR dari masyarakat Aceh yang beliau temui (tak
jelas di mana) bahwa penyebab tsunami terjadi di Aceh adalah sebagai berikut :
- Orang Aceh senang mengkonsumsi ganja dalam keseharian mereka bahkan menjadi bumbu dalam masakan.
- Orang Aceh suka mengunyah daun ganja dan itu dianggap biasa.
- Orang Aceh melakukan tari striptis di pinggir pantai dan itu dilakukan secara massif dan berkelanjutan
- Orang Aceh melarung sesajen ke lautan demi memohon penjagaan dari dewa laut.
- Semua dosa-dosa diatas dilakukan secara massif dan berkelanjutan sehingga menyebabkan Allah Murka
Ganja dan Aceh
Dalam sejarah Aceh, ganja pernah disebut
sebagai “pendamping cabai (lintoe camplie)”. Jadi, nenek dan kakek saya dulu,
bila menanam cabai, biasa menumbuhkan beberapa batang ganja agar buah cabainya
bagus dan panennya meningkat. Serta harus diketahui, pohon ganja itu mengusir
hama yang akan menyerang pohon cabai.
Ganja di pakai sebagai bumbu masakan dan
obat-obatan? Tentu. Di Aceh pernah kami lakukan. Tapi… tidak mabuk! Sama sekali
tidak mabuk! Apakah obat batuk yang di campur alcohol memabukkan? Dan itu
haramkah?
Sebenarnya, dahulu ini adalah hal yang wajar
sampai akhirnya penggunaan ganja ini menjadi masalah dan dipakai untuk
narkotika. Lalu, sekarang diharamkan. Sebagai informasi, yang dipakai itu bukan
daunnya melainkan bijinya. Itu pun di pakai hanya 3 biji saja setelah digiling
halus seperti lada. Mabuk?
seputaran Lamteuba |
Mengunyah daun ganja menjadi kebiasaan? Ini benar-benar
NGAWUR! Ustad tahu tidak rasanya
daun ganja itu? Dan ustad mengiyakannya begitu saja setelah Dengar dari jamaah ustad. Ustad, daun ganja itu kalau di kunyah rasanya sangat
amat pahit dan bergetah! Hal yang konyol mengunyah daun ganja basah dan
menjadikannya sebuah kebiasaan. Mungkin bukan daun ganja, tapi bakoeng Aceh kali? Kalau bakoeng Aceh masih
memungkinkan, karena bila nenek saya sakit gigi, biasanya beliau menyumpal
tembakau Aceh ke gigi yang sakit.
Ganja di tanam di belakang rumah? Ustad bercanda?
Tidak pernah sekalipun seumur hidup saya, bahkan sampai saya ke daerah yang
pernah ditemukan ladang ganja terbesar ( di sini) menemukan ganja ditanam bebas di
pekarangan rumah orang Aceh. yang benar saja? Jangan demi alibi ustad lalu
ustad mencari segala cara untuk pembenaran tersebut.
ORANG ACEH DAN TARI STRIPTIS
Mungkin,
bila saya tak tinggal di Banda Aceh, dan belum sempat bertemu dengan Teungku
Abu Bakar (juru kunci makam Syiah Kuala), saya akan mengiyakan omongan ustad
yang katanya dari hasil dengar dari
orang Aceh. Lebih parahnya lagi, ustad
mengatakan kalau ini sudah massif dan sering terjadi.
Ustad,
rumor ini, pertama kali berkembang setahun setelah tsunami. Rumor yang berasal
dari desa Alue Naga, kota Banda Aceh, tempat dimakamkan seorang ulama besar Aceh
Syiah Kuala (syeckh Kuala). Saya sempat mempercayai berita tersebut. Sampai akhirnya,
awal tahun lalu, saya ingin tabayyun
langsung ke tempat tersebut. Benarkah? ( ceritanya di sini)
makam Syiah Kuala |
Setelah saya
ke sana, ternyata berita itu masih diragukan kebenarannya. Teungku Abu Bakar
saja memilih diam. Dan ragu-ragu mengangguk. Karena apa? Karena beliau sendiri
tak melihatnya. Bagaimana mungkin mau melihat langsung tarian striptis? Ke pantai
saja kami tidak berani. Kala itu, masih masa konflik bersenjata di Aceh, dilarang mendekati daerah-daerah yang ada oknum bersenjata didaerah tersebut.
Lalu,
dengan lantang Antum mengatakan kalau itu massif? Daerah Aceh mana yang ada
cerita striptis itu ustad? Kejadian di alue naga (kalaupun benar) kemungkinan
besar pelakunya pasti bukan orang Aceh. kenapa? Sebagian besar pasukan
bersenjata yang datang ke Aceh bukan orang Aceh. jadi sulit sekali
mengindetifikasikan cerita hoax ini.
Ustad,
masa sebelum tsunami, seorang wanita atau anak gadis di Aceh sangat tertutup
ustad. Mereka tidak berani keluar rumah seorang diri. Kenapa? Karena mereka
bisa di culik oleh orang-orang yang dulunya membenci orang Aceh. Apa ustad tahu
itu? Adik perempuan kami, bila magrib menjelang, jangankan di pinggir pantai,
di mushallapun harus kami jemput pulang. Demi keamanan mereka.
Lalu dengan
keji ustad berteori kalau allah mengazab kami orang Aceh karena tarian striptis
yang saya yakin sekali, sumber ustad pun tak ikut menyaksikannya.
SESAJEN KE LAUT UNTUK DEWA LAUT
Ya,
kami orang Aceh, sebagian budaya kami masih terpengaruh budaya hindu-budha. Tapi
katakan kepada saya, daerah mana di Indonesia ini yang tidak mengalami
asimilasi budaya ini? Makassar pun mungkin ada. Tapi mengatakan kalau orang Aceh
memberikan sesajen kepada dewa Laut?!
Islam
kami, mungkin memang belum sempurna. Islam kami, mungkin memang belum sebaik
antum. Islam kami masih ada budaya hindunya. Tapi kami paham, bahwa Islam hanya
memiliki Allah sebagai Tuhan Yang Esa. Bukan dewa Laut!
Bila
ini menjadi landasan tsunami terjadi di Aceh, lantas mengapa jogja tidak kena
tsunami? Mengapa daerah lainnya di Indonesia tidak ada tsunami? Bukankah
sebagian besar budaya masyarakat di Indonesia dipengarahui budaya hindu-budha? Kenapa
harus Aceh? apa karena massif? Ustad,
budaya itu hanya ada di pesisir barat Aceh itu pun hanya beberapa desa saja.
bukan seluruh Aceh. tapi kenapa dampaknya ke suluruh Aceh? sepertinya Tuhan
tidak Adil atau sudah Buta ya Ustad?
*****
Terlepas
dari fakta-fakta di atas, Ustad Basalamah terlalu memaksakan agar teori yang
beliau ambil dari surah Al hajj 22 mengenai Allah akan menghancurkan suatu
negeri karena dosa yang merata dan dilakukan secara terus menerus dapat diterima oleh jamaahnya.
Kenapa? Karena
bila Aceh sebagai tolak ukurnya, maka teori ini sama sekali tidak relevan. Pertama,
di lihat dari jumlah orang (yang katanya) mabuk, dibandingkan kota besar di indonesia,
Aceh hanya sebagian kecil sekali. Lalu, untuk kejahatan tarian striptis, di Aceh
tidak ada pub atau diskotik ya Ustad. Jadi, bila dibandingkan dengan provinsi
tetangga, maka jumlah wanita yang goyang-goyang pasti lebih banyak. Lalu,
kenapa Aceh?
Tsunami
yang terjadi di Aceh tahun 2004 lalu bukanlah yang pertama kalinya terjadi di
bumi serambi mekkah. Tsunami pernah
terjadi kala kerajaan islam sedang berkibar di bumi rencong. Kala itu, korban
jiwa cukup besar dan memaksa Sultan untuk memindahkan pusat kerajaan dari
Lampulo, ke Dalam. Lalu, apakah tsunami kala itu juga karena masyarakat Aceh suka
ganja? Suka perempuan telanjang? Dan suka melarung sesajen ke laut? Kala itu
hukum islam sangat ketat lho ustad.
Akhirnya,
saya sepakat bila Allah memberikan musibah karena kesalahan makhluknya, akan
tetapi, dalam kitab suci umat Islam juga dikatakan kalau bencana diberikan oleh
Allah karena rasa sayangNya. Tsunami yang kata ustad diberikan karena dosa kami
orang Aceh itu telah berhasil membuat rasa damai dihati kami. Kami tidak lagi
di serbu oleh orang dari luar Aceh yang lebih senang menganggap kami ini
seperti “anjing”. Kakak, adik, dan ibu kami, kini tak takut di culik oleh oknum
bersenjata dan berbaju loreng lagi. Kami, sudah senang karena tsunami. Tsunami
yang kata ustad datang karena dosa kami, orang Aceh!
“Tidak ada sesuatu musibah pun
yang menimpa seseorang kecuali denga izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman
kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.” [at
Taghabun/64:11]
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. [al Baqarah/2:155-157]
Semoga ustad berkenan dengan data yang saya sampaikan.
Bukan dari katanya, tapi langsung dari orang Aceh
Update terakhir pertanggal 20 juni 2016, Ustad tersebut telah menyampaikan permohonan maafnya melalui video di jejaring Youtube
Comments
Nyan ustad hana jelas, payah ta tanyeng peu ban jaga teungeut?
ReplyDeletepermasalahannya ada beliau sudah s3 bagaimana mungkin langsung menerima data yang tak valid lalu menarik sebuah teori.. ini yang fatal
DeleteGettat geupaksa teori gop nyan, hingga melampaui kekuasaan Tuhan.
ReplyDeleteBrat,,, masak sample hana jelah ka geuterapkan untuk sample teori gop nyan...
permasalahannya memang di data yang dipaksakan.. dan membuat orang aceh akhirnya sakit hati
DeleteJeh, keduluan ah nulisnya.
ReplyDeleteBanyak yg aneh memang dr penjelasan ustadz itu. Bahkan bila dikatakan sumbernya orang aceh, itu patut dipertanyakan siapa sumbernya.
keduluan sih keduluan bang.. tapi dikau ppunya yang banyak sharenya haha
DeleteJujur ya Bang, saya pribadi sih kurang begitu senang dengan ceramah, bukan hanya ceramah yang dibawakan oleh DR Khalid Basalamah saja. Sebabnya, nggak jarang di ceramah itu sering keluar pernyataan-pernyataan yang sumbernya kurang bisa dipertanggung-jawabkan. Bisa jadi karena ceramah itu bukan forum ilmiah. Referensi utama di ceramah adalah keyakinan, yang mana merupakan hal yang subjektif. Selain itu, jarang ada ceramah yang memfasilitasi terjadinya diskusi. Jadi ya, untuk segala macam ceramah, aku sudah siap-siap seandainya dapat "kejutan" seperti ini. :p
ReplyDeleteiya wijna.. satu sisi saya setuju.. tapi di sisi lain, ssaya sebenarnya tak peduli siapa yang berbicara perihal agama ataupun hal2 baik lainnya. saya lebih peduli apa yang dikatakan olehnya. klo bener ya bener.. klo salah nah ini yang aneh
DeleteMantap kali ah, ulasan Bang Mastah.
ReplyDeleteKeren. Aku salut dengan cara menanggapi seperti ini. Santun. Tidak "membakar"
alhamdulillah.. ini semua berkat belajar sama aini :)
DeleteSeharusnya DATANG ke atjeh minta maaf pada rakyat atjeh jangan DI YUTUBE MINTA MAAF NAMPAK KALI Ustad Tak BERTANGGUNG JAWAB USTAD INI HARUS MASUK PASANTREN DULU NIMBA ILMU USTAD ORANG USTAD DIA BODOH DOKTOR LAGI GELAR
ReplyDeletemasalahnya sekarang kembali ke kita bang Gun.. saya sendiri walaupun menerima permintaan maaf beliau, tapi yaa nyesek juga hehe
DeleteAssalamualaikum,
DeletePak Gunawan, sesama muslim haruslah kita berhusnuzon, berpositive thinking. Namanya manusia, meskipun ustad, presiden, ulama sekalipun pasti pernah khilaf.
Bagus Ust Khalid sadar dan dengan rendah hati menyatakan bersalah atas statementnya dan memperbaikinya. Nah tinggal kita yang merasa tersakiti haruslah legowo dan memaafkan. Allah SWT saja yang menciptakan kita Maha Pemaaf, kenapa kita harus merasa sombong untuk tidak memaafkan? :)
Kesannya kok Doctor ini Sok tahu ya? Beneran Doctor?
ReplyDeleteiya Mbak.. beliau lulusan S3 dari madinah atau malaysia klo g salah
DeleteNyoe meuno ust payah ta peu manoe ngen ie aden sang sige bang
ReplyDeletedekmat.. bahasanya jangan gitu kali lah :)
DeleteSaya masih tertawa dengan pendapat ustad itu. Aneh-aneh saja ya.
ReplyDeletejangan2 ubai lagi ngunyah daun ganja makanya ketawa2 terus :D
DeleteIkut prihatin. Terkadang manusia selalu menginterpretasikan suatu kondisi dengan fakta-fakta dan kabar burung saja. Bukan dengan data dan fakta yang ilmiah. Hanya karena mendengar kata si ini si itu yang bahkan ketika diminta pertanggungjawabannya, mereka sendiri pun turut meragukannya.
ReplyDeletedan lebih parahnya beliau itu DR loh kak.. ini yang bikin nyesek.. sekaliber itu malah ngambil data yang tak ada ilmiahnya sama sekali
DeletePaling cepat tangkap isue. Ulasannya pun sangat ditunggu pembaca. Terbaiikkk. :)
ReplyDeletesebenarnya.. ini issue yang terpaksa saya tangkap Isni.. karena kalau terus dibiarkan kampung halaman kita akan menjadi korban kekacauan yang tak hingga dari omongan aneh sang ustad
DeleteAlhamdulillah ybs sudah meminta maaf.
ReplyDeleteEfek terlalu memaksakan satu teori, tapi penerapannya tidak ilmiah. :)
iya.. walaupun itu belum menyelesaikan masalahnya bang Ryu.. di aceh masih ribut..
DeleteLogika sang ustad masih perlu dipertanyakan, sebab banyak kali kesalahannya. Kelihatan betul ia mengeluarkan semua pernyataan itu tanpa berpikir. Ah tapi apa pun kata orang luar, Aceh bagi saya tetap memesona, Bang. Kepengin jalan-jalan dan ngopi-ngopi lagi di sana. Saya yakin apa yang dikatakan ustad itu tidak benar, dan saya tidak peduli apa anggapan orang lain :haha.
ReplyDeletelogikanya sebenarnya hampir saja benar.. kalau.. kalau loh bang Gara ya.. kalau data yang disampaikan sesuai dengan fakta. tapi dia bilang kami ini tukang kunyah daun ganja.. ini kan kacau hahaha
Deletesirih mungkin masih masuk akal :))
Nyan cap
ReplyDeletecap peu bang? cap limong ? :D
DeleteMantap Mas Yud, Bapak saya sendiri juga heran dengan 'ustad-ustad' yang kuat karena sosmed, tapi kurang riset. Tentu kita masih ingat 'fatwa' kontroversial dari Teuku Wisnu dan Zaskia di Trans TV dulu, soal bid'ah. Bapak saya yang notabene lama mondok di pesantren, menyebut seperti itu sangat berbahaya, karena tiba-tiba mengeluarkan pernyataan yang kurang dalam dan kurang riset, malah membahayakan bagi kaum awam.
ReplyDeleteTetap sabar ya Mas Yud, kita kan bukan stafnya Gusti Allah yang bisa menentukan mana yang haq dan batil bukan? Hehehe.
indonesia, aceh, dan beberapa daerah lainnya.. memang menjadi issue agama ini sebagai issue yang seksi bang. dan tak jarang karenanya akhirnya kita ribut ketika ada tangan2 tak bertanggung jawab melepaskan alibi tak berdasar.
Deletesebenarnya, apapun manhajnya.. kita tetap bisa berbarengan kok. asal tak saling menjelekkan
salah makan obat tu ustad
ReplyDeletemungkin lupa tadi sahur bang :)
DeleteWah,,, ulasannya luar bias a,,,, mantap euy,,, saya rasa ustad itu klu ke Aceh, psti mikir2 dlu. Dia gx tahu sifatnya org Aceh bagai Singa yg sedang tidur,, jika disentil, maka ngaumannya terdengar di seluruh penjuru dunia,, :D hti2 sm org Aceh ya,,,!
ReplyDeleteya Yell.. mungkin ada baiknya yelli menulis kenapa labuhan haji selamat dari terjangan tsunami.. apa karena suka ngunyah ganja? :D
DeleteMungkin dia lelah dan belum mencicipi mie aceh yang tersohor itu *aku lalu lapar* semoga beliau segera sadar amiin
ReplyDeletemie aceh?? hmm enakan martabak har nggak? hahaha
DeleteNyimak Yud
ReplyDeletesilahkan.. nanti kopinya seduh sendiri ya
DeleteMungki yg ceramah usdt nya ustd Al-lajina
ReplyDeletewah klo itu saya tak paham :)
DeleteWalaupun di dalam Al Quran diwahyukan jika sebuah bencana itu sering kali terjadi sebagai azab atas dosa suatu kamu, tetap seingat saya jika terjadi suatu bencana kita sebagai manusia dilarang untuk berburuk sangka terhadap ketentuan Allah. Justru harus tetap khusnudzon.
ReplyDeleteSaya pribadi malah baru tau ada ceramah seseorang yang membahas tsunami Aceh disebabkan oleh dosa-dosa orang Aceh. Hmmm ,, kok rasanya terlalu berlebihan ya?
Btw, aku baru tau lho bang kalau ada sebagian kebudayaan Aceh yang masih terpengaruh Hindu-Buddha. Karena selama ini aku berpikir Aceh itu lebih murni pengamalan Islamnya. Dan aku jadi tertarik apakah data-data sejarah tentang Aceh Pra Islam itu ada yang bisa diakses? Jadi tertarik untuk tahu lebih jauh.
sebenarnya, issue yang mengatakan klo aceh kena tsunami karena dosa2nya di masa lalu itu sudah lama.. hanya saja tidak sevulgar ini cara ngomongnya Uda :D
Deleteyups, islam di aceh berbaur dengan beberapa adat dan budaya yang ketika kita telusuri masih dari hindu-budha.. sebenarnya ada banyak data yang bisa disajikan. tapi orang aceh sedikit fanatik dengan agamanya. bila saya pampang disini bisa jadi ribut da :D
Aceh memang punya banyak cerita ya. Sayang belum pernah kesana. Padahal sempat di medan 6 tahun. Kampung pun di tapteng. Someday-lah. Bang explore propinsi lain bang hehehe
ReplyDeleteBTW, ustadnya lagi butuh booster kali yaaa. Bikin ceramah sembrono. Udh naik, nanti tinggal minta maaf.
masya Allah.. itu tapteng kan udah deket sama aceh singkil :D
Deleteiya bang.. itu dia yang nggak enak.. habis buang udah selesai.. g tahu itu bau atau tidak
Sebagai manusia kita harus berusaha tetap yakin bahwa ada takdir baik dan ada takdir buruk. Mencari sebab bencana memang penting, tetapi jangan melupakan bahwa nikmat Alloh yang lain juga masih besar. Mungkin dengan hal itu Alloh hendak memilih dan memilah mana hambanya yang benar-benar tunduk dan takut terhadap kehendak Alloh sehingga dengan ujian tersebut menjadikan kita bersih dari dosa.
ReplyDeleteYups, saya sangat setuju mas.. apapun itu, kita sama sekali tidak boleh melangkahi ketetapanNYA :)
DeleteApapun bencana yang terjadi semua kehendak Allah....Mungkin Allah ingin membuat umatnya lebih bersatu.. Masalah orang Aceh begini begitu,di kota2 manapun pasti ada melakukannya..Saya pribadi meskipun ustad yang ngomong, kalo gak sesuai faktanya juga gak percaya..
ReplyDeleteyups.. benar sekali.. saya setuju :)
Deleteasslamua'laikum wr.wb saya ingin bertanya dengan damai..dan sya tidak ada hubungannya dengan membela ustad tersebut ataupun tidak membela,memang benar kita tidak boleh menjudge langsung sebelum mencari faktanya,,tetapi saya berpengalaman dengan lingkungan dan budaya aceh,yakni mengenai adat ataupun budaya lokal, sepemahaman dan sepengatahuan dari yang saya pelajari adat di aceh itu tidak selalu sesuai dengan syariat bahkan ada beberapa bertentangan dengan syariat,bagaimana menurut anda??? tetapi tidak semua adat2nya ya...tetapi saya yakin warga aceh itu mempunyai pemahaman agama yang sangat baik..sukron..maaf jika anda merasa terusik atau tdk suka,,tapi mohon jawabannya dengan damai..:)
ReplyDeletewa`alaikumussalam wr wb, bagaimana bisa berbicara damai sedangkan anda sendiri memakai akun unknown? masa saya membalas hal yang tak jelas siapa yang bertanya :)
Deletetapi, logikanya mudah saja, tarohlah kami tak sesuai apa yang diserukan oleh islam, lantas bagaimana dengan daerah lainnya di indonesia? apakah lebih baik dari aceh? klo tidak, mengapa tidak kena hal yang sama? begitulah kira2 :)
akhir2 ini memang banyak orang2 yang menyebut dirinya orang suci, dengan gelar macam2 dan mudah menggiring opini publik tanpa terlebih dahulu mengecek langsung kebenarannya, semoga kita bisa berpikiran positif, rasional, cerdas
ReplyDeletewallahu`alam mas :)
Deletesuatu ketika ada beberapa ustadz didalam masjid kebetulan bertanya asal usul saya, setelah tau langsung ustadz membuka topik tsunami Aceh itu karena azab Allah karena terlalu banyak maksiat di Aceh.
ReplyDeleteSontak di dalam dada saya nggak terima dan langsung saya membalikkan pertanyaan: ustadz bisa kah anda membedakan antara azab dan cobaan??? Sebab nabilah paling sering terkena musibah, apakah dia kena azab juga.
ya begitulah.. terkadang kita sering kebablasan :)
DeleteAlhamdulillah ustadnya sudah minta maaf :)) manusia di bumi Allah yang mana sih yg bisa suci dari dosa.. Bahkan seorang ustad sekalipun yg sudah bergelar s3 apakah bukan seorang manusia? Beliau adalah saudara seiman kita,, saudara yg ikatannya lebih kental dari yg sedarah.. Indahnya saling memaafkan ^^
ReplyDeleteSaya barusan bahas dengan seorang dokter ali aceh yg skrg lg menimba ilmu Dokter spesialis kandungan.. Dia sempat cerita masa kecil nya yg terbiasa dengan bunyi tembakan dan bom. Dan bersyukur atas kejadian stunami hal itu tidak terjadi lg. Walaupun banyak orang asli aceh yg meninggal, Tp yakin kejadian stunami menjadi warga aceh mati syahid akhirat, Dan yang masih hidup Lebih menghidupkan aceh dengan perintah2 allah. Buktinya, Setelah tgl 25 sampe tahun baru, Warga aceh akan sering banyak di rumah, Tidak berjualan, Beribadah kepada allah, Dan berdoa. Serta mohon ampun agar sunami tidak terjadi lg di aceh
ReplyDeleteBisa jadi Karena Perbuatan Orang Aceh sendiri. Walaupun bagaimana tetap kita harus introspeksi diri kita dan lingkungan kita. Apa yg terjadi di aceh pada saat itu, kesalahan apa yg membuat Allah Murka. Karena bukan karea individu yg membuat Allah murka. Mungkin karena Azas Pembiaran maksiat yg terjadi. Allah tidak akan mungkin salah dalam memberikan suatu cobaan, ujian, teguran dan bahkan peringatan. Tidak perlu disesali, hanya perlu berbenah diri. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaun sebelum ia merubahnya sendiri. Jangan sakit kuping dibilang demikian, justru itu menjadi cambuk buat kita semua untuk hijrah ke jalan yg lebih benar. Allahu Akbar
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteKilas pandang sebab muakibat bencana alam.
ReplyDeleteSekedar tulisan dan foto dokumentasi "SEMUA BISA MENGARANG".
ReplyDelete2021 bikin lah video dokumentasi tentang apa sih yg sebenernya terjadi disana.
Gw dateng karena liat langsung video dari relawan tsunami aceh 2004 di yutub. .
hahaha ya datang dan liat aja sendiri. toh saya juga saksi hidup tsunami :)
DeleteHai... Terima Kasih sudah membaca blog ini. Yuks ikut berkontribusi dengan meninggalkan komentar di sini 😉