Saya, dibesarkan di daerah pedesaan.  Tidak dapat dipungkiri, betapa kehidupan saya sangat bergantungan dengan hutan. Seperti kayu bakar untuk memasak makanan. Dan lagi keperluan papan untuk membangun rumah. 

Tidak sekedar itu. Hutan juga menyuguhkan udara yang bersih bebas polusi. Belum lagi marga satwa yang beraneka ragam di dalam hutan. 

Hutan juga berpengaruh terhadap aliran sungai. Ketika banyak pepohonan yang ditebang di tepi sungai. Akan mengakibatkan erosi. Kemudian terjadi banjir bandang.

Dulu, ketika saya masih sekolah dasar. Ladang berpindah sangat marak. Namun karena darurat konflik di Aceh kala itu. Ladang berpindah tidak lagi dilakukan oleh masyarakat. Sehingga mengecilkan angka kerusakan hutan.

Seiring perkembangan zaman. Hutan rusak dengan tindakan yang lebih besar dari sebelumnya. Lebih parah dari ladang berpindah pada tempo dulu. Bahkan nyaris memusnahkan hutan di daerah perdalaman Aceh Barat ini. 

Konon, ini hanya permasalahan ekonomi. Ya, kita paham. Bahwa Aceh termasuk daerah termiskin.  Padahal terkaya sumber daya alamnya. Miskin ide dan tata kelola kali ya.

Bumi Aceh kini sudah semakin terasa panas. Disebabkan hutan yang semakin menipis. Kecuali daerah pendesaan seperti tempat saya. 

Besar kemungkinannya, bahwa Sungai Mas yang terletak di penghujung Aceh Barat ini. Hutannya akan gundul seperti daerah lain. Hawa panas dan polusi udara dimana-mana.

Hati saya, sebagai kaum muda yang memiliki  segepok cinta terhadap hutan Indonesia ini. Teriris, ingin menangis hendak bertindak mehentikan semuanya. Kala melihat hutan yang rusak oleh kerakusan manusia.

Dengan mudah alat berat itu menumbangkan pepohonan. Yang hidup sudah ratusan tahun. Demi apa? Demi lembaran rupiah. Demi membuat gedung bertingkat hingga menebus awan hitam.

Kadang saya berpikir. Dapatkah kita mewarisi hutan yang hijau ini untuk generasi selanjutnya?  Apakah para perempuan dusun nanti harus mengandalkan gas elpiji untuk memasak di rumah.  Apakah generasi kita harus kesulitan udara bersih?

Ya, saya bisa apa. Hanya kaum muda yang tak berkuasa untuk mencegahnya. Bahkan saya sama tidak memiliki wewenang dalam mencegah semuanyam. Demi hutan terus gagah, menjadi penyangga bumi.

Mirisnya, segelintir masyarakat sedikit sekali merasa perlu menjaga hutan. Seakan hutan itu tidak berfungsi jika hanya mehijau tanpa diolah oleh manusia.

Akhirnya, diera revolusi ini. Terdapat cara baru untuk melestarikan hutan Indonesia umumnya. Yaitu dengan cara adopsi hutan. Dengan cara mengadopsi pohon kita bisa berpartisipasi dalam menjaga hutan Indonesia. 

Apasih yang dimaksud dengan adopsi hutan?


Pada tanggal 7 Agustus 2020. Tepatnya hari hutan Indonesia. Sebagai refleksi terhadap penandatanganan inpres No.5/2019. Tentang penghentian pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan primer dan lahan gambut.

Pada tanggal tersebut, mengajak masyarakat dalam gerakan kampanye adopsi hutan.

"Adopsi hutan merupakan gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada. Mulai dari pohonnya, faunanya, flora eksotisnya, serta keanekaragaman hayati lainnya."

Melalui gerakan adopsi hutan ini. Siapapun bisa ambil bagian dalam melestarikan hutan Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa hutan Indonesia nyaris punah. 

Dengan gerakan ini, kita bisa ko dari jarak jauh.  Dengan memberikan donasi pada penjaga hutan di 10 titik hutan Indonesia.

Untuk para pencinta hutan. Ada enam hal yang bisa kamu lakukan.  Untuk berpartisipasi dalam menjaga hutan.

1. Ikut Kampanye #JagaHutan
 Dalam kampanye #JagaHutan semua orang bisa berpartisipasi. Tidak harus orang yang paham tentang hutan. Seperti ahli hutan atau menteri lingkungan. Namun semua yang mempunyai rasa peduli terhadap hutan. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Saya rasa tidak begitu sulit  untuk mengikuti kampanye #JagaHutan.

2. Konsumsi Hutan Secara Berkelanjutan
Tentang hutan, bukan hanya tentang pepohonan. Tapi lebih dari sumber kehidupan yang merujuk pada hutan. Seperti sumber pangan. Ketika kita menjaga hutan maka kita menjaga sumber pangan.

3. Adopsi Pohon
Dari rumah kamu tetap bisa join untuk menjaga hutan. Salah satunya dengan memiliki pohon asuh atau adopsi hutan. Caranya dengan berdonasi ke lembaga penjaga hutan.

4. Berkunjung ke Hutan
Sesekali pergilah bermain ke hutan. Untuk menikmati indahnya panorama yang memberikan kesejukan.  Mehirup udara bersih bebas polusi. Bertemu dengan mereka yang hidup damai di pinggir hutan. 


5. Ceritakan Tentang Hutan Dengan Karya dan Talentamu
Hutan kita yang beraneka ragam di Indonesia. Tentu, memiliki cerita yang unik dibalik gagahnya pepohonan dan penghuninya. Agar dunia tahu seberapa perlunya menjaga hutan ini.

Ikut ambil bagian dari adopsi hutan juga sebagai tindakan nyata dalam mensyukuri alam yang indah ini. Dari salah satu produk hutan secara alami. Dan dapat kita dapatkan secara gratis adalah udara bersih. Sedikit sekali orang yang mau bersyukur terhadap anugerah tersebut. 

Mari ikuti berpartisipasi dalam ajang adopsi hutang ini. Sebagai bentuk kecintaan kepada negeri. Agar kelak kita bisa mewarisi keindahan hutan ini untuk anak cucu.

Keanekaragaman Hayati  Hutan
Hutan tidak hanya tentang pepohonan yang meranggas. Tidak hanya ranting yang dapat dijadikan kayu bakar. Tapi di hutan merupakan rumahnya para satwa. Bahkan rumah para makhluk hidup dari tingkat bersel satu, hewan melata, amphibi, aves, hingga hewan predator.

Keanekaragaman hayati hutan dimaknai secara luas. Mencakup segala aspek penting dalam kehidupan.  Bukan hanya tentang spesies makhluk hidup tetapi juga ekosistem. 

Pengaruh keanekaragaman hutan. Juga mempengaruhi bentuk  manusia disekitarnya, serta pola budaya. Seperti hutan Indonesia yang tropis menjadikan kulit masyarakat disekitarnya, bersih dan lembab.

Hutan hujan tropis ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan. Hutan sebagai penghasil berbagai produk. Seperti kayu, rotan, obat-obatan, sayuran, buah serta bahan pangan lainnya.

Dan lagi ekosistem hutan tropis menyuguhkan banyak hal terhadap lingkungan. Sebagai pengatur iklim, konservasi tanah, air dan udara.
Maka dampak terhadap penambangan liar. Sangat berakibat buruk terhadap lingkungan. Ketika hutan rusak maka lingkungan adalah imbas dari kerusakan hutan.

Ekosistem hutan tropis juga berperan penting bagi penyimpan karbon, baik pada level regional maupun global. Hutan hujan tropis ini juga menarik minat para traveler untuk menjelajahi bumi yang hawa sejuk menerpa wajah.

Namun, perkembangan teknologi dalam mengelola lingkungan. Juga sangat berdampak pada kelestarian keanekaragaman hayati. Seperti pemanfaatan hutan yang tidak berkelanjutan, pemanasan iklim global dan pertambangan.

Semua kebijakan baik pemerintah maupun masyarakat dalam mengalih fungsi hutan. Mengakibatkan jumlah hutan berkurang di Indonesia secara signifikan. 

Berkurang hutan menjadikan keanekaragaman hayati hutan juga ikut serta punah. Seperti jenis fauna salah satunya harimau Sumatra. Harimau sebagai hewan predator  utama hutan. Keberlangsungan hidupnya sangat berpengaruh terhadap habitat yang luas. 

Tidak hanya itu, kerusakan hutan berpengaruh terhadap alam. Seperti banjir bandang, longsor dan iklim. 

Berbicara tentang dampak buruk oleh kerusakan hutan. Maka, didaerah pendesaan ini saya bisa merasakan sendiri. Setelah beberapa kali hutan ditebang.  Dan dialih fungsikan menjadi pemukiman baru (transmigrasi).  Sedikit demi sedikit keanekaragaman ikan di sungai punah. Atau berbagai satwa lain seperti rusa, kancil,aneka burung yang dulu masih mudah didapatkan didaerah hutan Sungai Mas. Kini, nyaris punah semua fauna yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat itu.

Seharusnya, apapun kebijakan dalam mengelola hutan. Agar memperhatikan keanekaragaman hayati. Untuk melanjutkan keberlangsungan hidup segala jenis spesies di dalam hutan.

Semua spesies baik flora maupun fauna. Memiliki peran tersendiri terhadap lingkungan dan alam. Dikhawatirkan, jika spesies itu hilang akan berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan lingkungan.
Maka, dengan ikut berkontribusi dalam adopsi hutan. Berarti kita ikut dalam menjaga keanekaragaman hayati hutan Indonesia.



_____
Referensi :
www.hutanitu.id