Hai sahabat traveler, apakabar di penghujung tahun ini?

Apakabar rencana liburannya? Jangan cuma wacana semoga benar-benar terlaksana yah. Setelah lama kita vakum dari mehirup udara luar di berbagai destinasi menarik di bumi Nusantara ini.

Saya rasa para sahabat traveler sudah memiliki list trip yang menarik untuk liburan akhir tahun ini. Jika belum, pantau terus blog hikayat banda sebagai referensi untuk sahabat wisata. Khususnya,bagi teman-teman yang mau jalan-jalan ke Aceh.

Aceh dengan ragam destinasi wisata menarik baik pantai, pulau, sungai, pengunungan dan berbagai destinasi menarik lainnya yang dirancang sebagai tempat wisata. 

Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi salah satu daerah yang menarik untuk dikunjungi. Selain alamnya maha indah kulinernya yang menarik juga budayanya yang unik. Meskipun belum dipermak sedemikian rupa sebagai tempat wisata. Namun, pendesaan ini telah terancang indah oleh pencipta sebagai tempat untuk kita memanjakan mata.

Dari sudut Kabupaten Pidie, kita menemukan sebuah kecamatan dengan ragam keindahan yang mempesona. 

Sawah-sawah yang terhampar luas, gunung yang menjulang tinggi dan pohon-pohon yang indah mehijau. Adat istiadat yang masih mengental, membuat siapa saja yang senang menikmati pesona alam pendesaan akan jatuh hati. Inilah Geumpang dengan ragam keindahan mahakarya terbaik Tuhan. 


Geumpang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pidie. Dengan pusat kecamatannya di Desa Lhok Kuala. Letaknya di apit oleh pengunungan yang sejuk. Bersebelahan dengan Kabupaten Aceh barat dan Aceh Teungah dan Kabupaten Pidie. Penduduknya bermayoritas petani.  Sebagai mana biasanya pendesaan, adat istiadat masih terjaga baik di sudut Kabupaten Pidie ini.

Jalan lintas ini sempat ramai pasca tsunami, ketika jalur akses barat Selatan – Banda Aceh lumpuh di Aceh Jaya. Maka kala itu, jalan Meulaboh-Geumpang adalah salah satu akses yang harus ditempuh para pengemudi. Saat itu, jalan ini sudah sangat ramai, berbagai penjual-penjual kecil mulai tumbuh di area jalan sempit ini.
(Jalan Meulaboh-Geumpang di Kilometer 16)

Sekarang, jalan Meulaboh-Geumpang kembali sepi. Karena banyak pengemudi merasa beresiko tinggi untuk lewat lintas  ini. Meskipun demikian untuk para sahabat traveler jangan ragu. Jalan ini tidak mati, karena akses para pedagang dari arah Utara ke Selatan masih menggunakan jalan ini sebagai alternatif paling cepat.

Serta beberapa L300 lintas Aceh Selatan-Langsa masih setia memungut penumpang yang bermayoritas masyarakat biasa. Jadi, hal tersebut sangat memudahkan siapapun yang ingin berwisata ke sudut bumi Pidie ini.


Bagi saya sendiri, yang paling menarik ketika menginjak kaki di wilayah Geumpang. 
Pengunungannya yang hijau sehingga menyuguhkan hawa yang sejuk. Hawa di Geumpang hampir sama dengan hawa di Aceh Tengah. Untuk orang-orang yang terbiasa hidup dalam pendingin ruangan akan gemetar ketika bermalam di Geumpang.

Jika datang dari arah barat, atau tepatnya di jalan lintas Meulaboh-Geumpang.  Pendatang langsung disuguhkan pemandangan hutan yang lebat, pengunungan yang menjulang. Seakan kita melihat pendesaan Geumpang di berada di dasar yang nun jauh di sana.  Hamparan desa yang memukau dapat kita nikmati dari atas puncak. Lebih tepatnya wajah desa Geumpang ini.

Geumpang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi bagi teman-teman pencinta alam, pencinta fotografer, traveler lainnya. Untuk liburan akhir tahun maupun liburan kapan saja Geumpang adalah destinasi yang layak untuk dikunjungi.
   (Photo dari Pesona Geumpang )

Di Geumpang kita juga akan menemukan masyarakat yang tangguh-tangguh, para pekerja keras yang tak pernah mengenal lelah.  Para penduduk disini juga terkenal ramah kepada pendatang. Karena mereka juga masih mengamalkan prinsip pemulia jamee (memuliakan tamu) sebagai adat  religius masyarakat Aceh.

Tidak hanya itu, aneka kuliner seperti ragam mie aceh dapat dengan mudah kita dapatkan di pusat kuliner Geumpang. Yaitu keudee Lhok Kuala. Ibukota kecamatan ini telah memimpuni dengan fasilitas umumnya.

Mari berlibur ke Geumpang untuk menikmati ragam pesonanya.