Sumber
Menunjukkan cinta ke istri itu memang bisa dari mana saja, dalam bentuk apa saja. Akan tetapi, menjadi seorang suami yang baik hati dan penurut serta pengertian untuk istri itu tidak mudah. Apalagi jika sang istri sedang ngidam sesuatu hal yang “aneh”. Ada rasa dongkol dalam hati. Ada rasa cinta yang tumbuh begitu saja karena melihat ia yang kesusahan dalam mengandung buah hati saya dan dia. Akan tetapi bila ngidamnya kumat?
Saya pernah harus memancing ikan kerapu malam-malam karena istri saya mengidam ikan kerapu hasil pancingan suaminya. Harus di pancing loh ya tidak boleh beli. Semalaman saya duduk di kuala sungai, berharap ikan kerapu datang menghampiri. Syukurlah, Tuhan mendengar doaku. Tepat tengah malam ikan kerapu ukuran telapak tangan menghampiri kail pancinganku. Tugas selesai!

Itu baru cerita hamil anak pertama. Hamil anak kedua lain lagi. Ngidamnya makanan Jepang! Mungkin ini terdengar biasa bagi kawan-kawan yang berdomilisi di kota-kota besar. Ada banyak restoran jepang berserakan sepanjang jalan-jalan protocol. Jakarta apalagi, hampir di setiap mall ada kan? Tapi ini di Banda Aceh bung! Kota kecil di ujung pulau Sumatra. Jangankan resto Jepang terkenal, bioskop saja tak ada!

Hari itu istri saya ngidamnya Mie Ramen. Mukanya yang polos sembari tangannya mengelus-ngelus perutnya yang perlahan membengkak itu membuat saya sedikit tak tega. Mie ramen? Mau cari  dimana? Baiklah, saya yang sudah mengukuhkan sebagai seorang suami yang berusaha baik hati dan setia ini, memulai pencarian. Awalnya, saya mencoba menelpon beberapa kerabat. Menanyakan dimana kira-kira ada mie ramen di Banda Aceh dan sekitarnya. Sepuluh orang yang saya telepon, tak satupun yang tahu. Sampai akhirnya, adik sepupu saya mengabari via sms.

“bang, ada masakan jepang di kawasan Darussalam, coba aja. Siapa tahu disana ada mie ramen untuk si putri”

Membaca pesan singkat dari adik sepupu saya seperti membaca kalau saya menang undian lotere yang berhadiah milyaran. Senangnya tak ketulungan. Saya sebenarnya mencoba maklum akan kondisi istri yang sedang hamil tua. Akan tetapi, di satu sisi, ketika ia mengeluarkan kata-kata “Jepang”, saya merasa sedikit minder. Bagaimana tidak, dia sudah tiga kali bolak balik jepang-Banda Aceh. saya? Kalimantan saja Cuma di Pontianak. Selebihnya di Jakarta. Itupun karena kuliah.
Tampak Depan warung Ramen Hana (sumber)

Sore itu juga saya mencari tahu dimana posisi tepatnya resto Jepang yang katanya masih dikawasan Banda Aceh. saya mencoba searching via google. Alhamdulillah, ketemu. Namanya café Hana. Letaknya tepat di samping lapangan Tugu Universitas Syiah Kuala Darussalam. Aha! Tak jauh juga. Hanya 20 menit berkendara naik motor dari rumah.

Tak lama, saya, istri dan anak sulung sudah tiba di café tersebut. Kesan yang pertama terlihat adalah, ini lebih mirip rumah dosen senior dari era 70an dari pada sebuah resto ala jepang seperti di televisi. Hanya sebuah gerobak yang di depannya bertuliskan Takoyaki dan Okonomiyaki. Tak ada tulisan mie Ramen!

Saya sudah menyiapkan diri untuk kecewa, tapi tetap memberanikan diri untuk masuk. Bismillah saja. Suasana didalam café yang sederhana ini ternyata begitu nyaman. Saung beratapkan daun rumbia dengan ornament-ornament kayu di padu dengan rimbunnya pepohonan dalam perkarangan rumah membuat suasana begitu nyaman. Berbanding terbalik dengan kesan di luar tadi.

“mie ramennya ada” Tanya saya pada pramusaji.

“oh ada bang, mau berapa porsi?" Dia tersenyum. Sepertinya dia tahu kalau hati saya sedang gundah gulana karena kebingungan mencari Mie ramen di Banda Aceh.
“3 porsi lengkap ya kak” jawab saya mantap! Aman.

####

Waktu berlalu tanpa terasa, hampir setiap dua bulan sekali saya dan keluarga menyambangi café hana tersebut. Mie ramen menjadi menu andalan. Bahkan tempatnya kini sudah berubah menjadi lebih keren lagi. Pegawainya sudah ramai, tempatnya sudah mulai menyerupai jepang. Bila di siang hari, tempat ini akan teduh dan sejuk bukan main. Seolah menemukan oase di siang bolong.
Nah adem kan disini? (sumber)

“bang, kalau nanti tahun depan kita ke Jakarta dan adek hamil lagi terus pengennya mie Ramen lagi gimana?” ini istri bukannya makan dulu baru ngomong, yang di piring belum habis sudah tanya mie ramen lagi.

“gampang! Di Jakarta ada banyak!” Jawab saya sekenanya.

“kalau lapar tengah malam terus pengennya makan mie Ramen, apa ada yang buka sampai malam bang?” Duuuh, apa istri sedang hamil lagi ya? Anak kedua belum juga 2 tahun. Masa iya sudah kebobolan lagi?

“jaman sudah canggih sayangku. Sekarang sudah ada internet. Mie ramen bundapun bisa kita pesan via internet. Udah ada restoran online kok.  Jadi kalau lapar ya pesan aja. Udah makan aja dulu yang di depan mata, baru ngomong lagi” kasian, makanan seenak ini harus putus karena harus menjelaskan sesuatu kepada istri yang sepertinya sedang hamil lagi. Masa iya dia merencanakan hamil pas di Jakarta? Hmm…

“Terus bang?” hedeuh.. sabar Yud.. sabar..saya menarik nafas panjang. Lalu mencoba jelaskan kepadanya perihal toko online tersebut.

“sekarang ada foodpanda bunda.”

“bunda nggak mau makanan cina, maunya makanan jepang ayah!”

Foodpanda pesan antar makanan di Indonesia tinggal klik 
Foodpanda itu toko makanan online yang bisa pesan antar. Jadi bunda nggak usah bingung. Dulu kalau pas ayah masih kuliah di Jakarta, boleh bunda bingung nyari pesan antar makanan. Tapi sekarang, jaman udah canggih. Semua sudah bisa di pesan via internet”

“di foodpanda itu kita bisa milih, mau makanan apa? Jepang, cina, barat ataupun makanan local kayak bakso, nasi goreng, bahkan sampai makanan cepat saji pun ada kok Yank. Udah siap makannya? Kita buka websitenya sekarang”

Pilih Menu makanan yang ada inginkan di Foodpanda
“Udah!” mukanya masih sedikit tak percaya. Padahal, ke Jakarta nya masih belum pasti. Syukur-syukur kalau orderan project dari Pemda banyak, kalau sepi? Ya berlibur ke sabang lagi saja hehehe

Sudah beberapa bulan ini, setiap kali bepergian, saya sering menjinjing laptop kemanapun. Terkadang orderan dan permintaan pengiriman data bisa datang kapan saja. Saya membuka laptop, dan untungnya di café hana ini menyediakan colokan listrik, jadi saya tak khawatir low batere. Laptop saya nyalakan, dan penjelasanpun di mulai.

Buka website foodpanda, lalu pilih daerah tempat tinggal kita nanti selama di Jakarta. Misalnya nanti kita tinggal di daerah Menteng Dalam.  Terus, tinggal klik “cari makanan”. Akan keluar semua daftar nama restaurant yang ada di sekitaran Menteng Dalam. Terus, Adek pilih aja restoran mana yang menyajikan masakan Jepang.

Energi Ramen... bisa ehem ehem deh hehehe
Misalnya Restoran TakigawaSetiabudi, ada menu Energi Ramen. Klik. Lalu akan keluar tagihan yang harus dibayarkan. Bisa bayar online payment ataupun COD.  Kalau sudah oke, ya adek klik aja “pesan”, tentunya setelah mengisi informasi diri dan alamat tujuan yang akan diantarkan. Selesai. Adek tinggal tunggu saja di kamar hotel. Leyeh-leyeh tapi makanan kesukaan akhirnya sampai langsung di depan pintu kamar. Mudah kan?



tinggal bayar Deh

“Bang, masa iya nanti di Jakarta kita juga jinjing laptop kemana-mana? Katanya mau jalan-jalan tempat sodara dan kawan-kawan Multiply dulu? “

“Oh, tenang aja, dia juga ada aplikasi mobilenya kok. Ini udah abang download. Jadi nanti pas di Jakarta bunda bisa pesan kapan aja dan dimana aja. Puas??"

Silahkan pilih OS handphone pintar anda

Nih saya sudah download aplikasi mobile Foodpanda di tablet abal-abal

Maunya di Aceh juga ada ya bang pesan antar kayak gitu? Jadi kalau nanti adek ngidam lagi kan abang nggak perlu repot-repot lagi harus ke Darussalam kan?

Oh, iya betul kali tuh Dek. Jadi nanti, kalau ada foodpanda di Banda Aceh, abang juga boleh minta anak lagi kan? 2 lagi aja ya ya ya?


“Udah, pulang! Adek udah kenyang!” istri berjalan menjauh dari meja. Mukanya yang tadinya berseri tiba-tiba merengut. Alamat tidur diluar lagi malam ini. Hufft…